KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus mendukung kebijakan regulator dalam upaya mendorong digitalisasi melalui penerapan QRIS. Tujuannya untuk mempermudah transaksi pembayaran masyarakat Indonesia. “Sebagai bentuk nyata dukungan BCA dengan hadirnya QRIS sebagai kode QR standar nasional, BCA akan menghentikan layanan transfer scan kode QRku antar rekening BCA per 1 November 2022,” mengutip pernyataan resmi BCA pada Selasa (8/10). BCA menyatakan transaksi bayar belanja dengan scan QRIS tetap dapat dilakukan melalui BCA mobile. Sedangkan transfer antar rekening BCA melalui BCA mobile tetap dapat dilakukan melalui menu m-Transfer dengan cara input nomor rekening atau pilih dari daftar transfer
Meski demikian BCA memastikan nasabah tidak perlu khawatir, karena BCA mobile juga masih punya banyak layanan dan fitur yang dapat dimanfaatkan untuk kemudahan dan kenyamanan bertransaksi. Mulai dari tarik dan setor tunai tanpa kartu melalui menu Cardless, sampai Debit Online dan Lifestyle untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari serta gaya hidup.
Baca Juga: Ini Alasan BCA Menjadi Bank Paling Efisien di Indonesia Bahkan, membuka rekening BCA pun kini bisa via BCA mobile secara online. Adapun Per September 2022, transaksi QRIS yang diproses melalui sistem BCA tercatat mencapai Rp 126,5 juta transaksi. “Itu meningkat 436% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. QRIS dapat diakses melalui platform BCA mobile, Sakuku, dan myBCA,” kata Hera F Haryn, EVP Sekretarian dan Komunikasi Perusahaan BCA pada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu. Adapun transaksi QRIS antar negara (Thailand) di BCA cukup menunjukkan tren yang positif seiring dengan dukungan BCA untuk mendukung fitur QRIS cross border Indonesia-Thailand yang telah tersedia di BCA mobile sejak beberapa waktu lalu. Sebagai informasi, BCA berpartisipasi sebagai
issuer dan
acquirer. Lanjutnya, Ke depan, BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari