KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusulkan adanya data tunggal soal pangan di Indonesia. Data tunggal ini diperlukan lantaran masing-masing kementerian dan lembaga memiliki data pangan yang berbeda-beda. Menanggapi hal ini, Kementerian Pertanian (Kemtan) menyatakan akan terus menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). "Kami sepakat data dari BPS, stok pangan di Bulog, ikan di Kementerian Kelautan dan Perikanan," tutur Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Selasa (25/9). Menurut Amran, nantinya Kementerian Pertanian tidak akan mengeluarkan data karena fokus Kemtan adalah untuk aspek produksi. Tak hanya data beras, tetapi seluruh data pangan yang ada di Indonesia. Dia bilang, sebagai lembaga statisik, memang hanya BPS yang mampu mengumpulkan data.
Tak lagi keluarkan data, Kemtan akan gunakan data pangan BPS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusulkan adanya data tunggal soal pangan di Indonesia. Data tunggal ini diperlukan lantaran masing-masing kementerian dan lembaga memiliki data pangan yang berbeda-beda. Menanggapi hal ini, Kementerian Pertanian (Kemtan) menyatakan akan terus menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). "Kami sepakat data dari BPS, stok pangan di Bulog, ikan di Kementerian Kelautan dan Perikanan," tutur Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Selasa (25/9). Menurut Amran, nantinya Kementerian Pertanian tidak akan mengeluarkan data karena fokus Kemtan adalah untuk aspek produksi. Tak hanya data beras, tetapi seluruh data pangan yang ada di Indonesia. Dia bilang, sebagai lembaga statisik, memang hanya BPS yang mampu mengumpulkan data.