KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di pasar spot kembali tak bertenaga. Selasa (3/3), rupiah spot ditutup melemah ke level Rp 14.283 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat mata uang Garuda turun 0,13% dibandingkan dengan penutupan Senin (2/3) di Rp 14.265 per dolar AS. Menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, pelaku pasar sebenarnya sudah merespon positif dari stimulus yang diberikan Bank Indonesia. Seperti diketahui, kemarin, BI sudah mengumumkan lima paket kebijakan yang sempat membuat mata uang Garuda rebound.
Baca Juga: Rupiah menguat 0,17% ke Rp 14.240 per dolar AS pada siang hari ini Beberapa paket kebijakan tersebut adalah meningkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan serta menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) untuk valas dari 8% menjadi 4% dari DPK. "Dengan paket kebijakan tersebut, mata uang Garuda ditutup melemah tipis karena pasar juga mendapat tekanan dari data eksternal terutama laporan WHO tentang lonjakan virus corona di luar China," jelas dia, Selasa (3/3). Terbaru, WHO melaporkan, jumlah kasus infeksi di luar China kini sembilan kali lebih tinggi dibandingkan yang terjadi di China Daratan dalam 24 jam terakhir. Negara dengan lonjakan kasus terbesar adalah Korea Selatan, Italia dan Iran. Sentimen eksternal tersebut juga membuat mayoritas mata uang di Asia berada dalam zona merah. Di mana, rupee India menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,41%. Baca Juga: Asing net sell, IHSG berhasil melonjak 2,94% ke 5.518 pada akhir perdagangan hari ini Menyusul, baht Thailand turun 0,32% dan yuan China terkikis 0,30%. Sementara itu, dolar Singapura melemah 0,21 dan won Korea Selatan terdepresiasi 0,12%.