KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan bunga simpanan tinggi kembali memanas di industri bank digital. Langkah satu bank menaikkan bunga simpanan seringkali diikuti oleh bank-bank digital lainnya. Kondisi ini diperparah dengan ketatnya likuiditas di sektor perbankan, terlihat dari peningkatan rasio
Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 84,8%. Super Bank Indonesia: Pemain Baru yang Agresif
PT Super Bank Indonesia, bank digital milik grup EMTEK, menjadi yang paling agresif menawarkan bunga simpanan tinggi. Bank ini, yang baru mulai beroperasi tahun ini, berusaha menjaring banyak nasabah baru dengan menawarkan produk deposito dengan bunga 7,5% per tahun dan setoran minimal Rp 500.000. Selain itu, produk Celengan by Superbank menawarkan bunga tertinggi hingga 10% per tahun. "Kami optimis dapat mendukung pengelolaan finansial nasabah secara aman dan mudah serta membantu mereka menikmati keuntungan simpanan mereka secara optimal," ujar Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan.
Baca Juga: Sejumlah Bank Digital Ini Beri Bunga Deposito Tinggi Demi Jaga Likuiditas Allo Bank: Menyesuaikan dengan Kondisi Pasar PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), bank milik CT Corp, sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan suku bunga deposito. Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo, menyebutkan bahwa saat ini bunga simpanan tertinggi yang ditawarkan Allo Bank adalah sekitar 6% untuk deposito dan 6,5% untuk simpanan AlloGrow. "Kami akan mengumumkan lebih lanjut dalam waktu dekat," ujar Indra. Menurutnya, penyesuaian tingkat suku bunga produk pendanaan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan makroekonomi, terutama ketidakpastian global yang tinggi dan kecil kemungkinan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) turun tahun ini. Bank Neo Commerce: Strategi Bunga Tinggi Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), Aditya Windarwo, menyatakan bahwa penawaran bunga tinggi sudah menjadi strategi bank digital untuk menarik masyarakat menyimpan dana di bank digital. BBYB menawarkan berbagai produk deposito seperti Deposito WoW dan Deposito Flexi dengan bunga mulai dari 5,50% hingga 8% per tahun. "Bunga 8% itu menjadi strategi gimmick menarik nasabah untuk menyimpan dananya," ujarnya. Saat ini, BBYB lebih fokus menawarkan bunga tinggi kepada nasabah korporasi dengan kewajiban untuk mengunci simpanannya dalam jangka panjang.
Baca Juga: Adu Kuat Aplikasi Super Milik Bank Besar Bank Raya: Fokus pada Likuiditas dan Dana Pihak Ketiga Direktur Keuangan PT Bank Raya Indonesia Tbk, Rustarti Suri Pertiwi, menyadari pentingnya memperhatikan kondisi persaingan di pasar dalam menentukan strategi suku bunga simpanan. Meski demikian, Bank Raya juga menekankan pentingnya kondisi likuiditas yang memadai.
Hingga Mei 2024, LDR Bank Raya tercatat sebesar 83,14% dan diperkirakan tetap terjaga di kisaran tersebut hingga Juni 2024. "Strategi Bank Raya ke depan akan terus mengoptimalkan pengumpulan dana pihak ketiga dari komunitas-komunitas yang selama ini sudah dibangun," tegas Pertiwi. Saat ini, bunga deposito tertinggi di Bank Raya ada di kisaran 6%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .