Tak menemukan gas di Papua, Genting rugi Rp 4 T



JAKARTA. Genting Oil Kasuari Limited, anak usaha Malaysia Genting Berhad yang sedang melakukan pemboran di Blok Kasuari, di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, tampaknya bakal gagal melanjutkan investasi di Indonesia. Aktivitas pengeboran di sana sudah memakan waktu setengah tahun lalu, yakni September 2013. Tapi, hingga kini, gas di sana tak kunjung keluar.

Genting Oil pertama kali menemukan potensi cadangan gas di Blok Kasuari pada Februari 2011 dan sudah menyiapkan 12 titik poin lokasi sumur dan survei seismik seluas 200 kilometer (km). Namun sayang, ketika perusahaan Malaysia itu mengebor sumur Kido sedalam 5.355 meter dengan nilai investasi hampir US$ 400 juta atau setara dengan Rp 4 triliun, ternyata gas tidak mengalir.

Widhyawan Prawiraatmadja, Deputi Pengendalian Komersial Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, pada tahun 2011 lalu, Genting memang menyatakan sudah menemukan cadang gas sebesar 2 trillion cubic feet (tcf) dan target produksinya 2019 mendatang.


Namun, meski migas belum keluar setelah dibor, Widhyawan mengatakan, hal tersebut bukan berarti Genting gagal, lalu memutuskan hengkang. "Mereka tidak akan pergi. Kepastiannya baru akan kami ketahui setelah mereka ajukan rencana pengembangan," katanya kepada KONTAN, Senin (7/4).Widhyawan menyatakan, hingga saat ini, Genting Oil memang belum memberikan surat pengajuan rencana pengembangan alias Plan of Development (POD) kepada SKK Migas.

Lambok Hutahuruk, Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas menambahkan, pihaknya masih optimistis bahkan tidak percaya bila Genting gagal menemukan gas di Blok Kasuari. "Genting Oil itu sudah berkomitmen mau investasi di sini. Kalau mereka gagal, saya tidak tahu itu. Setahu saya, mereka justru berhasil menemukan potensi migas saat itu. Apalagi lokasinya dekat dengan Blok Tangguh," katanya.

Lambok menyatakan, bila memang di Sumur Kido tidak ditemukan gas, tentu saja mungkin ada migas di sumur lain. Perlu diketahui, produksi gas dari Papua dan Maluku hingga akhir 2013 mencapai 2,32 juta mmscfd atau 26,2% dari total produksi nasional.

Saat ini, Genting Oil hanya memiliki satu Blok Kasuari. Sebelumnya, Genting Oil punya empat blok migas dan tiga di antaranya dijual. Blok West Natuna danĀ  Blok Anambas, di Laut Natuna dijual ke AWE Limited, dan Blok West Salawati, Kepala Burung, Papua dijual ke JOB Pertamina Hulu Energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan