KONTAN.CO.ID - Pemerintah Israel bertekad akan tetap menyerang Hizbullah di Lebanon meski gencatan senjata dengan Hamas di Gaza tercapai. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza dan Israel utara adalah dua hal yang berbeda. "Kami akan terus melakukan serangan, dan kami akan melakukannya secara independen dari wilayah selatan, sampai kami mencapai tujuan kami," katanya, dikutip
AP News.
Gallant mengatakan, ada tujuan sederhana dalam misi militer Israel di utara, yaitu mengusir Hizbullah dari perbatasan baik melalui perjanjian diplomatik atau dengan kekerasan. Baca Juga:
Israel Akan Menggempur Rafah Jika Sandera Tak Dibebaskan Sebelum Ramadan Hizbullah mulai menyerang Israel tak lama setelah Hamas memicu pertempuran di Gaza dengan menyerang Israel pada Oktober 2023 lalu. Puluhan ribu warga sipil dari kedua negara telah mengungsi akibat konflik di perbatasan tersebut. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa kelompoknya akan mematuhi gencatan senjata di Lebanon selatan jika gencatan senjata harus dicapai di Gaza. Namun, dia memastikan bahwa Hizbullah akan melanjutkan dan meningkatkan serangan jika Israel terus melakukan serangan di Lebanon setelah ada kesepakatan dengan Hamas. Baca Juga:
Hizbullah: Hanya Gencatan Senjata Gaza yang Bisa Hentikan Serangan Kami ke Israel Sebagian besar pertempuran antara Hizbullah dan Israel terbatas pada wilayah yang berjarak beberapa kilometer di kedua sisi perbatasan. Gallant mengatakan, penargetan Israel terhadap komandan Hizbullah telah secara signifikan melemahkan kemampuan kelompok tersebut untuk menyerang Israel. Pada hari Minggu (25/2), lima anggota Hizbullah dilaporkan tewas dalam dua serangan udara Israel terhadap truk di daerah perbatasan antara Lebanon dan Suriah. Hizbullah mengumumkan bahwa tiga pejuangnya tewas, namun tidak mengatakan lokasi pastinya. Militer Israel tidak mengakui serangan itu, namun mengumumkan bahwa mereka telah menyerang beberapa lokasi di Lebanon selatan sebagai tanggapan atas peluncuran rudal. Israel mengaku telah menargetkan markas Hizbullah di kota Bilda.