Tak perduli lingkungan, PT Garam diminta hengkang



SUMENEP. Sedikitnya 30 aktifis yang tergabung dalam Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS), menggelar aksi demo ke Kantor PT Garam (persero), yang berlokasi di Kecamatan Kalianget, Sumenep, Jumat (13/12).

Koordinator aksi KMS, Zainollah mengatakan PT Garam (Persero) tidak transparan dalam mengelola dana corporate social responsibility (CSR), serta dana community development (CD). Hal itu pun membuat lingkungan perusahaan kondisinya sangat kotor, cemar, serta mengganggu masyarakat sekitar.

Tumpukan sampah terlihat dimana-mana, aliran air tidak mengalir normal, serta menjadi sarang nyamuk bila musim hujan. "Lihat saja pak, sampah banyak berserakan di mana-mana, air bah tidak mengalir  dengan sempurna. Akibatnya jadi genangan air yang mengganggu lingkungan sekitarnya," ujar Zainollah.   Mahasiswa menuding, Program Kemitraan dan Bina lingkungan (PKBL) yang wajib hukumnya bagi perusahaan BUMN, tidak direalisasikan PT Garam. Untuk itu, KMS mengancam akan melakukan aksi demonstrasi terus-menerus, bila PT Garam tetap tidak mempedulikan kondisi lingkungan.


Para pendemo, yang notabene putra petani garam, mengancam akan mengusir PT Garam yang hanya mengeruk keuntungan dari Sumenep, tapi tidak memberikan kontribusi yang jelas terhadap masyarakat sekitar.   Humas PT Garam (persero), RB Farid Zahid membantah bila pihaknya dituding tidak peduli lingkungan. Diakuinya, semua program yang menjadi tanggungjawab perusahaan milik negara itu, sudah  terlaksana dengan baik.   "Kami tidak setuju dengan tudingan mahasiswa, karena dari 100% penghasilan perusahaan, 40 persennya sudah diagendakan pada program bina lingkungan, serta bantuan sosial terhadap korban bencana alam," bantah RB Farid Zahid.   Farid Zahid berjanji, akan memenuhi tuntutan pendemo, dengan membersihkan lingkungan yang dinilai menghambat saluran air.  "Termasuk tuntutan transparansi penggunaan dana CSR, CD dan PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan),’’ imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan