KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali mencalonkan gubernur bank sentral Perry Warjiyo untuk masa jabatan lima tahun kedua. Artinya tidak akan mengajukan kandidat lain untuk jabatan Gubernur Bank Indonesia (BI) 2023-2028. Sebagaimana dilaporkan
Reuters mengutip tiga sumber yang mengetahui hal tersebut. “Sumber yang mengetahui proses pencalonan Gubernur BI itu menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara soal itu,” tulis
Reuters, Selasa
(21/2). Sebelumnya, Jokowi mengatakan akan memutuskan pada Selasa atau Rabu calon mana Gubernur BI yang akan diajukannya ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Sumber tersebut mengatakan, Jokowi hanya memikirkan satu calon. “Istana presiden dan bank sentral tidak segera menanggapi permintaan komentar,” tulis
Reuters. Asal tahu saja, jarang seorang gubernur bank sentral petahana dicalonkan untuk masa jabatan kedua. Dalam beberapa kesempatan terakhir, termasuk saat Jokowi mencalonkan Perry Warjiyo pada 2018, hanya satu nama yang diajukan ke DPR. Perry Warjiyo, 63, adalah seorang bankir karir yang berperan penting dalam mereformasi bauran kebijakan moneter BI dan respons terhadap pandemi. Termasuk kebijakan tidak konvensional seperti membeli langsung obligasi dari pemerintah, bukan hanya di pasar sekunder.
Baca Juga: Sri Mulyani Disebut-sebut Jadi Kandidat Gubernur BI, Calon Pengganti Menkeu Siapa? Perry Warjiyo telah populer di antara banyak bankir di Indonesia karena kiprahnya membantu mempertahankan ekonomi yang kuat di tengah tantangan COVID-19 dan gejolak geopolitik. Perry Warjiyo pernah menjabat sebagai direktur eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) selama dua tahun sejak 2007. Pendekatan Kontinuitas Bulan lalu, sumber mengatakan kepada
Reuters, Jokowi sedang mempertimbangkan Perry Warjiyo dan mencari beberapa kandidat lainnya. Di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Gubernur BI Destry Damayanti, dan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa. Hingga pada akhirnya Jokowi memutuskan untuk tidak mencalonkan Sri Mulyani. Jokowi tidak ingin kehilangan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan karena kinerjanya yang baik. "Akan disayangkan melepas Sri Mulyani," ujar salah satu sumber, seorang anggota parlemen.
Baca Juga: Masa Jabatan Perry Warjiyo akan Habis, Ini Kriteria Ideal Calon Gubernur BI Versi DPR Pada pekan ini, Jokowi sudah harus mengajukan kandidat calon Gubernur BI ke DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Jokowi secara hukum dapat mengajukan paling banyak tiga nama dan DPR harus memutuskan pilihan mereka atau menolak kandidat tersebut dalam waktu satu bulan. Sumber lain mengatakan, mereka 97% yakin Perry Warjiyo adalah satu-satunya pilihan presiden, meskipun kandidat calon belum diajukan dan "apa pun bisa terjadi" dalam politik. Sebagai informasi, BI pekan lalu mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah, setelah enam kenaikan berturut-turut dengan total 225 basis poin yang ditujukan untuk memerangi inflasi.
Perry Warjiyo mengatakan, setelah itu bahwa dia melihat tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut, bagaimanapun, dengan inflasi yang turun lebih cepat dari perkiraan semula. Ekonom BCA David Sumual mengatakan, arah kebijakan BI diharapkan tetap bergantung pada data terlepas dari apakah kepemimpinannya berubah atau tidak. "Ini bukan tentang satu orang, pandangan (Warjiyo), tetapi secara kelembagaan (BI) mengatakan kenaikan suku bunga sudah cukup, tergantung pada perkembangan ke depan," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto