JAKARTA. Konsep hunian vertikal memang menjadi solusi tepat bagi kota berjumlah penduduk tinggi dengan jumlah lahan yang terbatas seperti Jakarta. Sebelum Jakarta mulai diramaikan dengan banyaknya pembangunan apartemen dan rumah susun, Singapura sudah terlebih dahulu menerapkan konsep ini bagi penduduknya. Pemerintah Singapura sudah mulai mengajarkan penduduknya untuk tinggal di hunian vertikal sejak 1960, dan pada era 1980 akhirnya penduduk negara ini terbiasa untuk tinggal di apartemen maupun rumah susun. Bila bercermin dari Singapura, Jakarta seharusnya punya tingkat efektifitas penghematan lahan yang hampir sama berhasil dengan Singapura. Karena bagaimana pun juga pembangunan hunian vertikal berupa apartemen dan rumah susun di Jakarta tak kalah ramai dengan di sana. Namun menurut arsitek pimpinan Atelier Cosmas Gozali, Cosmas Gozali, hunian vertikal di Jakarta tetap memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan inilah yang turut menjadi penghambat proses peralihan masyarakat penghuni rumah tapak menjadi masyarakat penghuni hunian vertikal.
Tak semua apartemen di Jakarta manusiawi
JAKARTA. Konsep hunian vertikal memang menjadi solusi tepat bagi kota berjumlah penduduk tinggi dengan jumlah lahan yang terbatas seperti Jakarta. Sebelum Jakarta mulai diramaikan dengan banyaknya pembangunan apartemen dan rumah susun, Singapura sudah terlebih dahulu menerapkan konsep ini bagi penduduknya. Pemerintah Singapura sudah mulai mengajarkan penduduknya untuk tinggal di hunian vertikal sejak 1960, dan pada era 1980 akhirnya penduduk negara ini terbiasa untuk tinggal di apartemen maupun rumah susun. Bila bercermin dari Singapura, Jakarta seharusnya punya tingkat efektifitas penghematan lahan yang hampir sama berhasil dengan Singapura. Karena bagaimana pun juga pembangunan hunian vertikal berupa apartemen dan rumah susun di Jakarta tak kalah ramai dengan di sana. Namun menurut arsitek pimpinan Atelier Cosmas Gozali, Cosmas Gozali, hunian vertikal di Jakarta tetap memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan inilah yang turut menjadi penghambat proses peralihan masyarakat penghuni rumah tapak menjadi masyarakat penghuni hunian vertikal.