KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit perbankan yang belum ditarik debitur (undisbursed loan) sampai dengan kuartal II 2019 masih besar. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan per April 2019 total undisbursed loan perbankan sudah mencapai Rp 1.564,95 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1.474,86 triliun atau year on year (yoy). Meski begitu, dari total undisbursed loan tersebut jumlah committed loan kepada debitur non bank praktis relatif stagnan atau turun 0,5% yoy menjadi Rp 370 triliun. Dari sisi uncommitted loan tercatat meningkat 8,35% yoy menjadi Rp 1.194,94 triliun. Sementara sisanya merupakan kredit/pinjaman antar bank. Kendati meningkat, sejumlah bank kecil menengah justru mencatatkan penurunan dari sisi undisbursed loan. Ambil contoh, PT Bank BRI Agroniaga Tbk yang mengatakan per Mei 2019 total undisbursed loan perseroan sudah mencapai Rp 1,42 triliun. Agus Noorsanto, Direktur Utama BRI Agro mengatkan jumlah tersebut menurun drastis sebanyak 45,65% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Tak semua bank catatkan kenaikan undisbursed loan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit perbankan yang belum ditarik debitur (undisbursed loan) sampai dengan kuartal II 2019 masih besar. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan per April 2019 total undisbursed loan perbankan sudah mencapai Rp 1.564,95 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1.474,86 triliun atau year on year (yoy). Meski begitu, dari total undisbursed loan tersebut jumlah committed loan kepada debitur non bank praktis relatif stagnan atau turun 0,5% yoy menjadi Rp 370 triliun. Dari sisi uncommitted loan tercatat meningkat 8,35% yoy menjadi Rp 1.194,94 triliun. Sementara sisanya merupakan kredit/pinjaman antar bank. Kendati meningkat, sejumlah bank kecil menengah justru mencatatkan penurunan dari sisi undisbursed loan. Ambil contoh, PT Bank BRI Agroniaga Tbk yang mengatakan per Mei 2019 total undisbursed loan perseroan sudah mencapai Rp 1,42 triliun. Agus Noorsanto, Direktur Utama BRI Agro mengatkan jumlah tersebut menurun drastis sebanyak 45,65% dari periode yang sama tahun sebelumnya.