Tak semua bisa donor plasma konvalesen, ini yang perlu dipertimbangkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satgas Penanganan Covid-19 mengajak para penyintas atau masyarakat yang telah sembuh dari Covid-19, untuk menjadi donor plasma konvalesen. Dengan menjadi donor, maka para penyintas dapat membantu sesama yang masih menjadi penderita Covid-19 agar cepat sembuh. 

Kendati demikian, tidak semua penyintas Covid-19 mau dan bisa melakukan donor plasma konvalesen. Salah satunya, Nisa Karyawan Swasta di DKI Jakarta masih enggan melakukan hal ini. 

“Pilihan untuk donor tidak jadi prioritas. Artinya, kalau sangat sangat terpaksa, baru akan donor. Karena, belum pernah punya riwayat donor darah baik itu sebelum maupun sesudah covid,” ujar Nisa kepada Kontan.co.id, Rabu (17/3).


Nisa juga menimbang kondisi fisik seperti kemungkinan mengidap darah rendah. Oleh sebab itu, ia merasa belum siap untuk melakukan donor plasma konvalesen saat ini. 

Baca Juga: Sembuh dari infeksi covid-19, Doni Monardo donor plasma konvalesen

Untuk penyintas Covid-19 yang akan mendonorkan plasmanya, perlu menunjukkan test swab PCR negatif, bebas gejala Covid-19 selama 14 hari setelah dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri dan dilakukan pengambilan plasma konvalesen. 

Disamping itu, sudah ada hasil penelitian terkini bahwa terapi ini dapat mencegah perkembangan gejala yang lebih parah. Terapi plasma konvalesen adalah penggunaan plasma darah yang mengandung antibodi dari orang-orang yang telah sembuh dari Covid-19, sebagai pengobatan pasien Covid-19. 

Penelitian menyatakan pasien yang diberikan plasma konvalesen dengan titer antibodi Sars Cov-2 yang tinggi, dalam kurun waktu 72 jam berikutnya akan menunjukkan adanya penurunan risiko pasien mengalami gangguan pernapasan.

Selanjutnya: Simak ragam manfaat donor darah untuk kesehatan

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi