Tak semua data neraca perdagangan Oktober buruk



JAKARTA. Bulan Oktober 2012 meninggalkan catatan buruk bagi neraca dagang negara kita. Di bulan itu, defisit neraca perdagangan yang menggambarkan keseimbangan antara nilai impor dan ekspor mencapai US$ 1,55 miliar. Ini rekor baru! Meski demikian, Pemerintah tetap mencoba melihat sisi positifnya. Misalnya, selain impor bahan bakar minyak (BBM), Menteri Perdagangan Gita Wirjawan melihat, defisit perdagangan itu terutama dipicu oleh lonjakan impor barang modal dan juga impor pesawat terbang.  Impor barang modal meningkat 22%. Menurut Gita, ini membuktikan laju investasi tengah berjalan. "Ini bukti bahwa investasi yang tengah digalakkan pemerintah berjalan. Pembangunan industri baru, tentu, membutuhkan barang modal besar," ujarnya.Sementara itu, Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyoroti banyaknya pembelian pesawat terbang. "Pembelian pesawat terbang itu kita perlukan untuk meningkatkan connectivity dan kita belum bisa membuat pesawat terbang," katanya.Delapan pesawat Boeing senilai US$ 331,1 juta diimpor oleh beberapa maskapai di bulan Oktober. Di antaranya Lion Air, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Wings Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Cipta Wahyana