Tak semua pengusaha UMKM gunakan produk keuangan



JAKARTA. Hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan tingkat literasi keuangan pengusaha usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hanya 40,7%. Sedangkan tingkat utilisasi produk dan jasa keuangan sebesar 60,62%.

Inilah yang mendorong OJK untuk meningkatkan edukasi di antara pengusaha kecil agar lebih melek keuangan. Apalagi, UMKM berkontribusi 57% pada Produk Domestik Bruto (PDB).

"Banyak penelitian empiris yang mengatakan peningkatan literasi bisa meningkatkan kesejahteraan," ujar Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S. Soetiono  yang akrab disapa Titu di Jakarta, Kamis (7/4). Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada 2012 terdapat 56 juta unit usaha UMKM. Jumlah ini setara dengan 99% dari pelaku usaha di Indonesia. Bisnis UMKM mempekerjakan 107 juta tenaga kerja atau setara dengan 97% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia. Penyaluran kredit di sektor UMKM juga masih rendah, dengan rata-rata penerimaan kredit Rp 11,2 juta per unit.


Survei tersebut dilakukan OJK tahun lalu di 20 provinsi di Indonesia dengan 8.000 orang responden. Hasil survei menyebutkan, tingkat literasi masyarakat terhadap keuangan sebesar 21,8% dan tingkat utilisasi sebesar 59,7%. Adapun untuk ibu rumah tangga, tingkat literasi hanya sebesar 2,18% dan utilisasi sebesar 3,37%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia