KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki separuh kedua tahun 2023, deretan bank-bank kecil masih melihat perlambatan laju pertumbuhan kredit masih terjadi. Mengingat, masih ada banyak batu sandungan yang membuat pertumbuhan penyaluran kredit masih mini. Sekadar mengingatkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal tahun ini menargetkan kredit perbankan bisa tumbuh sebesar 10% sampai 12% di 2023. Nyatanya, penyaluran kredit bank di Mei 2023 baru tumbuh 9,39% secara tahunan (YoY) Salah satu bank kecil yang melihat penyaluran kredit di sisa enam bulan tahun ini masih sulit adalah PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA). Bank tersebut memproyeksikan penyaluran kredit di tahun ini sekitar 8%.
“Ini target sejak awal tahun dan kita tidak melakukan revisi ya,” ujar
Corporate Secretary BNBA Lyvina Sari.
Baca Juga: Pluang Dukung UU PPSK, Perkuat Inovasi Teknologi Sektor Keuangan Jika mengacu laporan keuangan BNBA pada kuartal I/2023, penyaluran kredit bank justru masih mengalami koreksi sekitar 3,18% YoY. Penyaluran kredit di periode tersebut baru senilai Rp 3,95 triliun. Lyvinia bilang pertumbuhan kredit yang melambat ini sudah diprediksi sejak awal karena periode akhir semester dua sudah memasuki masa pemilu. Mengingat, debitur masih
wait and see di periode tersebut. “Debitur kita lebih cari aman,” ujarnya. Sementara itu, PT Bank Sahabat Sampoerna justru telah merevisi proyeksi pertumbuhan kreditnya di tahun ini. Sebelumnya, manajemen menargetkan pertumbuhan bisa sampai di atas 20% dan sekarang setidaknya berharap tumbuh dua digit, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengungkapkan meskipun pemilu bisa menggerakkan ekonomi, ketidakpastian politik membuat investor
wait and see. “Permintaan kredit belum sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya. Di sisi lain, salah satu bank besar, PT Bank Mandiri Tbk justru masih pede penyaluran kredit masih sesuai target awal tahun. Bank pelat merah ini menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 10% hingga 12%. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi secara historikal di tahun politik biasanya melambat. Alasannya, pebisnis pasti melihat dulu jika mau melakukan investasi dan produksi.
Baca Juga: OJK akan Atur Layanan Digital Perbankan, Begini Bocoran Beleidnya Meski demikian, Alexandra bilang pihaknya masih melihat adanya peluang bahwa penyaluran kredit sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa di antaranya tingkat inflasi yang cenderung menurun, mobilitas masyarakat yang sudah normal, dan belanja pemerintah yang cenderung menguat.
Dalam hal belanja pemerintah, Alexandra menyoroti belanja proyek infrastruktur dan proyek strategis nasional pemerintah. Mengingat, saat ini masih ada pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). “Belanja pemerintah juga cenderung meningkat dengan persiapan pemilu 2024 pada masa enam bulan sebelum dilakukan,” ujar Alexandra dalam
talkshow, Selasa (27/6). Sebagai informasi, Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit di Mei 2023 mengalami pertumbuhan sekitar 10,42% YoY. Nilai kredit yang disalurkan sebesar Rp 964,46 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi