Tak sesuai estimasi, yen melemah



JAKARTA. Yen melemah terhadap sebagian mata uang utama. Kondisi ini terjadi setelah Jepang melaporkan surplus current account lebih kecil dari estimasi ekonom. Ini mengurangi status yen sebagai safe haven.

Mengutip Bloomberg, Senin (9/6) sampai pukul 17.00 WIB, pasangan GBP/JPY naik 0,01% ke 172,19 dibanding akhir pekan lalu. Pasangan EUR/JPY turun tipis 0,07% ke 139,70 Sementara pasangan USD/JPY turun 0,03% menjadi 102,45.

Departemen Keuangan Jepang di Tokyo mengumumkan, surplus current account April ¥ 187,4 miliar setara US$ 1,83 miliar. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan surplus para ekonom yang disurvei Bloomberg ¥ 287,7 miliar.


Sejatinya, ekonomi Jepang secara tahunan bertumbuh 6,7% sampai Maret. Pertumbuhan ini merupakan laju tercepat sejak kuartal III-2011.

Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, selain faktor Jepang, poundsterling menguat seiring harapan pertumbuhan ekonomi global. Namun, dia melihat, hari ini, pasangan GPB/JPY berpotensi melemah terbatas. "Sebab data produksi manufaktur Inggris pada Juni diperkirakan mencatatkan pertumbuhan lebih lambat dari periode sebelumnya," ujar dia.

Tonny Mariano, analis PT Harvest International Futures menilai, menguatnya dollar Amerika Serikat (AS) terhadap yen Jepang karena data nonfarm payrolls dan tingkat pengangguran AS yang rilis akhir pekan lalu cukup positif. Penambahan tenaga kerja Mei di AS mencapai 217.000 pekerja. Angka ini lebih tinggi dari estimasi 214.000 pekerja. Sementara tingkat pengangguran sebesar 6,3%, lebih baik dari perkiraan sebesar 6,4%. "Yen masih cenderung melemah. Konsentrasi pasar masih mengacu pada data AS, akhir pekan lalu,” tutur Tonny.

Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures menjelaskan, pasangan EUR/JPY bergerak berbeda diantara dollar AS dan poundsterling lantaran Eropa tak ada data yang bisa menggerakkan. "Dari Eropa tidak ada katalis karena libur nasional," kata Suluh. Selain itu, data Jepang diluar data current account masih positif.

Seperti data produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2014 tumbuh 1,6%, lebih tinggi dari konsensus 1,4%. Sementara tingkat kepercayaan konsumen per Juni 2014 melampaui ekspektasi 37,7 jadi 39,3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana