Tak Terdampak Geopolitik, Produksi Pupuk Indonesia Capai 7,56 Juta Ton pada Mei 2024



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) mengungkapkan bahwa meskipun situasi geopolitik berdampak pada industri pupuk global, produksi di dalam negeri tetap terjaga stabil.

Sekretaris Jenderal APPI, Achmad Tossin Sutawikara, menyatakan bahwa stabilnya produksi pupuk tersebut terlihat dari produksi pupuk anggota APPI, yang merupakan anak usaha dari Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).

“Hingga Mei 2024, total volume produksi yang telah direalisasikan oleh produsen pupuk anggota APPI sudah mencapai 7,56 juta ton,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/7).


Baca Juga: Jaga Produksi Pangan, Mendagri Minta Daerah Jangan Konversi Lahan Pertanian

Tossin merinci bahwa total produksi pupuk tersebut terdiri dari produksi pupuk sebesar 4,75 juta ton, amonia sebesar 2,46 juta ton, dan produksi lainnya seperti asam sulfat dan asam fosfat sebesar 0,35 juta ton.

Ia mengatakan bahwa produksi pupuk di Indonesia optimis mampu memenuhi kebutuhan industri secara nasional dengan kapasitas produksi pupuk yang tinggi tiap tahunnya.

“Dengan kapasitas produksi pupuk mencapai 14,6 juta ton per tahun, maka Pupuk Indonesia mampu untuk memenuhi kebutuhan industri pupuk nasional,” jelasnya.

Baca Juga: China Stop Ekspor Pupuk Urea

Selain itu, Tossin juga menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi produksi pupuk di Tanah Air. Salah satunya adalah kepastian harga dan ketersediaan bahan baku.

Tossin menjelaskan bahwa pupuk yang banyak digunakan oleh petani, seperti Urea dan NPK, adalah pupuk berbasis gas alam. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya gas alam yang melimpah, sehingga produsen pupuk tetap memerlukan kepastian pasokan gas dari hulu.

“Pasokan gas yang optimal ke pabrik-pabrik pupuk akan menjaga kapasitas produksi tetap optimal,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .