Tak Terima Insentif, Toyota Yakin Penjualan Kendaraan Elektrifikasinya Tetap Melaju



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) optimistis penjualan produk mobil berbasis elektrifikasinya akan tetap melaju, sekalipun pabrikan asal Jepang ini tidak memperoleh insentif PPN 10% dari pemerintah.

Vice President Director Toyota Astra Motor Henry Tanoto menyampaikan, secara umum Toyota mengapresiasi kebijakan insentif PPN dari pemerintah. Sebab, hal ini merupakan langkah konkret untuk memacu percepatan adopsi kendaraan elektrifikasi yang mana potensi pasarnya sangat besar pada masa mendatang.

Terlepas dari adanya kebijakan tersebut, Toyota pada dasarnya sudah memiliki rencana pengembangan elektrifikasi kendaraan di Indonesia melalui multipathway strategy yang diterapkan di berbagai jenis kendaraan elektrifikasi, termasuk mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).


Baca Juga: Pemerintah Buka Peluang Masuknya Produsen Mobil Listrik Lain Terima Insentif PPN

“Dengan pendekatan multi segmen dan multi teknologi untuk pengembangan elektrifikasi, kami harap dapat menjangkau lebih banyak konsumen,” ungkap dia, Selasa (11/4).

Sebagai catatan, tahun 2022 lalu Toyota mencatatkan penjualan mobil elektrifikasi sebanyak 4.400 unit atau lebih baik dari tahun sebelumnya yakni sebanyak 1.900 unit. Memang, kalau dibandingkan dengan mobil berbasis internal combustion engine (ICE), kontribusi mobil elektrifikasi terhadap penjualan Toyota masih cukup kecil. Walau begitu, Toyota yakin volume penjualan mobil elektrifikasinya akan terus tumbuh pada masa mendatang.

Ke depannya, Toyota berkomitmen untuk terus memperbanyak pilihan produk mobil elektrifikasi di Indonesia, termasuk BEV. “Kami berharap semakin banyak orang yang switching ke produk berbasis elektrifikasi sehingga akhirnya ikut berkontribusi ke pengurangan emisi karbon melalui mobilitas,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .