Takaran Konsumsi Garam Harian Anak Usia 1 Bulan Hingga Remaja, Jangan Berlebihan!



KONTAN.CO.ID - Garam memang penting untuk tubuh manusia. Namun, bayi dan anak memiliki takaran garam harian tersendiri dan jika berlebihan bisa picu berbagai masalah kesehatan.

Garam membantu fungsi fisiologis hingga menjaga keseimbangan cairan tubuh. 

Banyak makanan sekarang yang mengandung garam yang cukup tinggi. Menambahkan garam memang diperbolehkan untuk menambah rasa masakan.


Perlu diingat, takaran garam untuk bayi dan anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Bayi dan anak-anak hanya sedikit takaran garam yang bisa didapat dari berbagai bahan makanan. 

Baca Juga: Baik untuk Kesehatan & Kecerdasan Otak Anak, Ini 5 Makanan Sehat untuk Otak

Terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi garam bisa memengaruhi tumbuh kembang anak.  

Bersumber dari Very Well Family, anak-anak yang sering mengonsumsi makanan tinggi garam beresiko mengidap penyakit tekanan darah tinggi saat dewasa. 

Penyakit ini memicu peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Anak-anak yang sering makan makanan asin juga berisiko memiliki masalah berat badan. 

Berat badan yang terlalu berlebihan tentu akan memengaruhi kesehatan tubuh anak terutama saat mereka sedang dalam masa pertumbuhan.

Takaran garam untuk bayi dan anak

Saat Anda membuat makanan untuk buah hati, pastikan jika takaran garam yang Anda berikan tidak melebihi kebutuhan mereka. 

Saat memulai memberikan MPASI, lebih baik tidak menambahkan garam karena ginjal anak belum siap mencerna garam yang berlebihan.

Melansir dari laman Lembaga Kesehatan Inggris (NHS UK), berikut takaran garam yang pas untuk bayi dan anak:

  • Di atas 1 bulan: kurang dari 1 gram garam per hari atau kurang dari 0,4 gram sodium. 
  • 1-3 Tahun: 2 gram garam per hari atau 0,8 gram sodium. 
  • 4-6 Tahun: 3 gram garam per hari atau 1,2 gram sodium. 
  • 7-10 Tahun: 5 gram garam per hari atau 2 gram sodium.
  • 11 Tahun ke atas: 6 gram garam per hari atau 2,4 gram sodium.  
Baca Juga: Apa Itu Disleksia? Ini Penyebab dan Ciri-Ciri Gangguan Disleksia Usia 5 Tahun-Remaja

Anak yang terlalu banyak mengonsumsi garam akan sering merasa haus dan gemar makan makanan asin. 

Menurut Parents, air seni yang dihasilkan cenderung berwarna kuning pekat karena terlalu banyak mengkonsumsi sodium. 

Berat badan bayi dan anak menjadi meningkat karena sering memakan makanan manis dan asin berlebihan. Tidak jarang, tekanan darah anak lebih tinggi dari kebanyakan anak-anak seusianya jika sering memakan makanan asin. 

Anda bisa mencoba mengurangi atau mengganti garam untuk MPASI. Bawang putih, bawang merah, hingga jahe bisa menjadi pengganti garam pada makanan buah hati. 

Selanjutnya: 7 Cara mengusir kecoa dari rumah dengan mudah dan alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News