Takeda lepas bisnis kesehatan massal ke Blackstone



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Takeda Pharmaceutica Co berencana melepas unit bisnis kesehatan massalnya kepada Blackstone Grup. Aksi ini dilakukan Takeda karena ingin fokus untuk mengembangkan obat-obatan buat kebutuhan medis, dan penyakit langka. 

Melansir Reuters, Senin (24/8) aksi penjualan Takeda ini juga dilakukan untuk mengurangi utang perseroan senilai US$ 59 miliar pascaakusisi Shire Plc tahun lalu. 

Baca Juga: India diam-diam hapus produk China dari jaringan telekomunikasi, ada apa?


CEO Takeda Christope Weber bilang dalam rangka fokus ke segmen kesehatan medis, dan produksi obat-obatan buat penyakit berat, Takeda akan kesulitan buat mengembangkan lini bisnis kesehatan massalnya. 

“Tanggung jawab kami adalah tidak merusak nilai perusahaan kami, namun menciptakan nilai, dan untuk melakukan hal itu kami perlu mengembangkan bisnis. Makanya akan menjadi tak bijak untuk mengembangkan bisnis tanpa berinvestasi dengan penuh,” katanya. 

Lini bisnis kesehatan massal milik Takeda yang dikenal dengan produk-produk minuman berenergi memiliki valuasi 242 miliar Yen atau setara US$ 2,29 miliar. Adapun harga transaksi bakal ditentukan atas nilai utang dan sejumlah faktor lainnya. 

Takeda dalam keterangan resminya juga menyatakan penjualan lini bisnis tersebut bakal menambah laba bersih perseroan hingga 105 miliar Yen. Transaksi di targetkan rampung pada 31 Maret 2021 mendatang.

Baca Juga: Xi Jinping: Risiko eksternal meningkat, China masuk periode perubahan yang bergejolak

Sebelum dimenangi Blackstone, sejumlah perusahaan seperti Bain Capital, CVC Capital Partners, dan Taisho Pharmaceutical Holdings Co Ltd sempat ikut dalam proses tawar menawar. 

Dalam pernyataan resminya, Blacktone menyatakan akuisisi lini bisnis kesehatan massal Takeda merupakan yang akuisisi kedua perusahaan di Jepang. Sebelumnya Blackstone juga telah mengakuisisi Ayumi Pharmaceutical Corp senilai US$ 1 miliar Maret 2019 lalu.

Editor: Tendi Mahadi