KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dalam upaya memperkuat program strategis nasional Koperasi Merah Putih, para pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, dan komunitas profesional komunikasi menekankan urgensi membangun sistem komunikasi publik yang jelas, konsisten, dan akuntabel. Diskusi ini digelar dalam Talkshow bertajuk “Bedah Program Prioritas Prabowo: Koperasi Merah Putih”, yang digelar oleh Ikatan Alumni Fikom Unpad. Afif Thosin Roy Akhmad, Direktur Pengembangan Lembaga Dana Bergulir Kementerian Koperasi (LPDB-Kemenkop), menyampaikan bahwa hingga saat ini telah terbentuk lebih dari 40.000 unit koperasi, menuju target 80.000 unit hingga Oktober 2025. Namun, ia menggarisbawahi bahwa tantangan terbesarnya bukan hanya kelembagaan, tetapi juga keselarasan komunikasi di tengah percepatan program. “Kami menghadapi tantangan besar dalam waktu yang sangat singkat. Pembentukan koperasi memang dipermudah, dengan kolaborasi antarkementerian, pemerintah daerah, hingga notaris. Tapi yang paling krusial adalah menjelaskan dengan benar kepada publik bahwa ini bukan program hibah, tapi ekosistem usaha kolektif berbasis kemandirian,” ujar Afif.
Takjub! LPDB Kemenkop Sebut Hingga Akhir Mei 40.000 Kopdes Merah Putih Sudah Berdiri
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dalam upaya memperkuat program strategis nasional Koperasi Merah Putih, para pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, dan komunitas profesional komunikasi menekankan urgensi membangun sistem komunikasi publik yang jelas, konsisten, dan akuntabel. Diskusi ini digelar dalam Talkshow bertajuk “Bedah Program Prioritas Prabowo: Koperasi Merah Putih”, yang digelar oleh Ikatan Alumni Fikom Unpad. Afif Thosin Roy Akhmad, Direktur Pengembangan Lembaga Dana Bergulir Kementerian Koperasi (LPDB-Kemenkop), menyampaikan bahwa hingga saat ini telah terbentuk lebih dari 40.000 unit koperasi, menuju target 80.000 unit hingga Oktober 2025. Namun, ia menggarisbawahi bahwa tantangan terbesarnya bukan hanya kelembagaan, tetapi juga keselarasan komunikasi di tengah percepatan program. “Kami menghadapi tantangan besar dalam waktu yang sangat singkat. Pembentukan koperasi memang dipermudah, dengan kolaborasi antarkementerian, pemerintah daerah, hingga notaris. Tapi yang paling krusial adalah menjelaskan dengan benar kepada publik bahwa ini bukan program hibah, tapi ekosistem usaha kolektif berbasis kemandirian,” ujar Afif.