JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan kerugian akibat letusan Merapi yang menimpa Yogyakarta dan Jawa Tengah mencapai Rp 4,23 triliun. Menurut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono nilai kerugian tersebut masih hasil penghitungan awal.Dengan kata lain, nilai kerugian masih bisa meningkat. "BNPB sudah melaporkan tapi itu masih awal, bisa saja ada penambahan," ujar Agung usai sidang kabinet terbatas di kantor Presiden, Senin (17/1).Agung mengatakan,tahun ini pemerintah fokus pada perbaikan sarana dan prasarana umum serta pemulihan ekonomi masyarakat. "Sedangkan untuk pembangunan perumahan akan dilakukan secara bertahap," ujarnya.Sumber dana perbaikan sarana dan prasarana tersebut berasal dari dana cadangan penanggulangan bencana dalam APBN 2011 sebesar Rp 4 triliun. Tapi, dana itu tidak akan dipakai seluruhnya. Cuma, Agung belum bisa memastikan berapa besar dana cadangan yang akan dipakai untuk bencana Merapi. "Dari total nilai kerugian itu akan kita tentukan mana saja yang prioritas," terangnya.Dia menambahkan, pemerintah akan menghidupkan kembali program kerakyatan seperti kredit usaha rakyat (KUR) dan PNPM Mandiri untuk pemulihan ekonomi di wilayah-wilayah di provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terkena dampak letusan Merapi, yaitu Sleman, Klaten, Magelang, dan BoyolaliMenurut data BNPB, kerugian terbesar dialami sektor pertanian mencapai Rp 1,326 triliun atau 43% dari total kerugian. Kemudian, sektor industri dan UMKM menempati posisi kedua kerugian mencapai Rp 382 miliar atau 12,4% dari total kerugian.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Taksiran awal nilai kerugian akibat letusan Merapi sebesar Rp 4,23 triliun
JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan kerugian akibat letusan Merapi yang menimpa Yogyakarta dan Jawa Tengah mencapai Rp 4,23 triliun. Menurut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono nilai kerugian tersebut masih hasil penghitungan awal.Dengan kata lain, nilai kerugian masih bisa meningkat. "BNPB sudah melaporkan tapi itu masih awal, bisa saja ada penambahan," ujar Agung usai sidang kabinet terbatas di kantor Presiden, Senin (17/1).Agung mengatakan,tahun ini pemerintah fokus pada perbaikan sarana dan prasarana umum serta pemulihan ekonomi masyarakat. "Sedangkan untuk pembangunan perumahan akan dilakukan secara bertahap," ujarnya.Sumber dana perbaikan sarana dan prasarana tersebut berasal dari dana cadangan penanggulangan bencana dalam APBN 2011 sebesar Rp 4 triliun. Tapi, dana itu tidak akan dipakai seluruhnya. Cuma, Agung belum bisa memastikan berapa besar dana cadangan yang akan dipakai untuk bencana Merapi. "Dari total nilai kerugian itu akan kita tentukan mana saja yang prioritas," terangnya.Dia menambahkan, pemerintah akan menghidupkan kembali program kerakyatan seperti kredit usaha rakyat (KUR) dan PNPM Mandiri untuk pemulihan ekonomi di wilayah-wilayah di provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terkena dampak letusan Merapi, yaitu Sleman, Klaten, Magelang, dan BoyolaliMenurut data BNPB, kerugian terbesar dialami sektor pertanian mencapai Rp 1,326 triliun atau 43% dari total kerugian. Kemudian, sektor industri dan UMKM menempati posisi kedua kerugian mencapai Rp 382 miliar atau 12,4% dari total kerugian.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News