Takut Covid-19 Merajalela, Kota Yuzhou China Ini Terapkan Lockdown Bagi Warganya



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Lagi-lagi, sebuah kota di China telah memberlakukan penguncian (lockdown) terhadap 1,1 juta penduduknya. Kebijakan ini diambil setelah ada laporan kasus virus corona baru. Pada saat bersamaan, para pejabat di China berjibaku untuk menahan wabah kecil sebelum Olimpiade Musim Dingin dimulai.

Reuters memberitakan, pemberlakuan lockdown di kota Yuzhou, di provinsi tengah Henan, serupa dengan yang diberlakukan selama hampir dua minggu di pusat industri Xian, yang telah menjadi episentrum COVID-19 terbaru di China.

Menurut Partai Komunis setempat dalam sebuah pernyataan Senin malam, Yuzhou, yang terletak 700 km (434 mil) barat daya Beijing, telah memerintahkan semua penduduk untuk tetap berada di dalam rumah dan tidak meninggalkan kota.

"Sejauh ini, sumber virus tidak diketahui, jumlah kasus tidak jelas ... situasi pengendalian dan pencegahan virus di kota kami sangat parah," kata pihak berwenang di kota Xuchang, yang memiliki yurisdiksi atas Yuzhou, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Perangi Varian Omicron, New Delhi Lockdown Selama Akhir Pekan

"Untuk mengekang dan menghentikan epidemi dalam waktu sesingkat-singkatnya adalah tugas politik prioritas tinggi yang dihadapi semua pejabat dan orang-orang di kota," kata mereka.

Data resmi menunjukkan, pada Senin, wilayah Xuchang yang lebih besar melaporkan dua infeksi menular secara lokal dengan gejala klinis yang dikonfirmasi, dan 18 pembawa asimptomatik lokal. Belum jelas berapa banyak kasus Covid-19 yang ditemukan di Yuzhou.

Dalam penerapan lockdown kali ini, kendaraan dilarang melintas di jalan Yuzhou kecuali mereka memiliki izin dari otoritas pengendalian virus. Selain itu, pihak berwenang memerintahkan penghentian aktivitas di supermarket selain untuk pasokan kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Hari ke-12 Lockdown Ketat, Kasus Covid-19 di Kota China Ini Mulai Turun

Jumlah kasus Yuzhou sangat kecil dibandingkan dengan wabah di banyak tempat lain di seluruh dunia. Tetapi China ingin menjaga agar wabah tetap terkendali menjelang Olimpiade Musim Dingin 4-20 Februari, serta kongres Partai Komunis yang diadakan setiap lima tahun sekali diharapkan akhir tahun ini.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie