TAGERANG. PT Sinar Puspapersada, anak usaha Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD) membangun klaster baru bernama The Forest di Perumahan Talaga Bestari, Tangerang. Klaster ini akan mulai dijual dan dibangun pada bulan Mei 2011 di atas tanah seluas 14 hektare (ha).

Teguh Prayitno, Direktur PT Sinar Puspapersada, mengatakan pembangunan klaster The Forest ini akan menggunakan prinsip kawasan ramah lingkungan. “Kami membuat kawasan ini jadi asri,” ujarnya di Tangerang, Rabu (27/4).

Di Kluster The Forest akan dibangun 288 unit rumah dengan ukuran tanah 126 – 300 meter persegi (m2) dengan luas bangunan 77 m2 – 140m2. “Estimasi investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 80 miliar,” imbuh Teguh. Sumber dana tersebut 50% dari kas internal dan 50% dari perbankan.

KB Bank Dapat Suntikan Modal Rp3 Triliun dari KB Kookmin Bank untuk Perkuat Bisnis

Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 400 – Rp 800 juta per unit. Harga ini tergolong lebih mahal dibandingkan harga rumah di kawasan Talaga Bestari lainnya yang harganya masih sekitar Rp 100 juta dan paling mahal Rp 600 juta. Segmen pasar yang disasar adalah kelas menengah ke atas.

Pembangunan perumahan ini ditargetkan akan selesai dalam waktu 18 bulan atau pada akhir 2012 diperkirakan sudah mulai bisa dihuni. Pembangunan The Forest akan dimulai dalam dua tahap. Pada tahap pertama akan dibangun sejumlah 200 unit dan pada tahap kedua sejumlah 88 unit.

Talaga Bestari sebelumnya telah meluncurkan klaster The Hills dan Kluster Harmony dan pada pengembangan tahap pertama 80% telah terjual. Selain itu, Talaga Bestari juga mengembangkan Jungle Walk, sebuah Community Center terpadau yang menjadi bagian pengembangan terbaru kawasan perumahan. Proyek seluas enam ha ini dibangun dengan memadukan antara fasilitas komersial dan gaya hidup modern .

Di kawasan Jungle Walk dibangun sebanyak 136 unit rumah toko (ruko), 331 kios, 44 unit kafe, pusat belanja, music center, dan jungle resto. Seluruh fasilitas ini dibangun secara terpadu dan menjadi satu kesatuan dengan pengembangan kawasan perumahan.

Dwi Novita Yeni, Wakil Presiden Penelitian dan Konsultasi Coldwell, mengatakan, pesatnya pertumbuhan hunian pada awal tahun 2011 ini didorong oleh stabilnya suku bunga perbankan yang stabil. Selain itu, "Banyak investor lebih memilih menanamkan uangnya di landed house menjadi pemicu kenaikan permintaan," kata Dwi

Novita memprediksi, di kuartal I-2011 ini penjualan rumah (landed house) di Jakarta dan sekitarnya meningkat 15 %-20% dibandingkan dengan kuartal IV-2010. Hal ini disebabkan permintaan hunian terus meningkat, khususnya untuk rumah yang menjejak di tanah (landed house).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News