Taliban masih berjuang untuk memperoleh pengakuan internasional



KONTAN.CO.ID - KABUL. Sejak mengambil alih kekuasaan pada bulan Agustus, Taliban telah putus asa untuk membuat Imarah Islamnya diakui secara internasional sebagai pemerintah resmi Afghanistan. Namun hingga saat ini, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

Ini bukan karena kurangnya usaha, meskipun, kepemimpinan kelompok telah sibuk. Mereka telah bertemu dengan para pejabat dari PBB, yang bulan lalu meyakinkan Taliban bahwa badan tersebut akan melanjutkan program bantuannya di negara itu. Namun, PBB menolak permintaan Taliban agar utusan yang dipilihnya berpidato di Majelis Umum.

Kelompok itu juga telah bertemu dengan perwakilan dari Inggris, yang mendorong mereka untuk memastikan bahwa warga negara Inggris diizinkan meninggalkan negara itu. Inggris juga mengangkat isu hak-hak perempuan dalam pertemuan dengan perwakilan Taliban.


Baca Juga: Taliban klaim telah menghancurkan sel ISIS, beberapa jam setelah ledakan di Kabul

Pimpinan Taliban, termasuk tokoh-tokoh yang muncul dalam daftar teror internasional, juga dipastikan hadir saat pengiriman bantuan dari Qatar, China, Uni Emirat Arab, Pakistan, dan Uzbekistan tiba di Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul.

Tetapi tidak satu pun dari negara-negara ini yang mengumumkan pengakuan resmi mereka terhadap Taliban sebagai penguasa sah negara tersebut. Pengakuan itu sangat penting, tidak hanya untuk legitimasi Taliban sendiri, tetapi juga karena negara itu terus berjuang setelah Amerika Serikat, Bank Dunia, dan Dana Moneter Internasional memutuskan akses Kabul ke lebih dari US$ 9,5 miliar dalam bentuk pinjaman, pendanaan, dan aset.

Isolasi diplomatik Taliban berbeda dengan 10 tahun terakhir, di mana kelompok itu melakukan beberapa perjalanan melintasi wilayah itu sebagai bagian dari upaya perdamaian mereka dengan pemerintah AS.

Sejak kedatangan mereka di Doha tahun 2011, Taliban telah mengadakan banyak pembicaraan langsung dan tidak langsung dengan perwakilan dari berbagai negara. Upaya itu ditingkatkan selama dua tahun terakhir, ketika mereka memulai perjalanan resmi ke Uzbekistan, Iran, Rusia, Turkmenistan, Cina, dan Pakistan.

Pada saat itu, kunjungan ini dijuluki sebagai “tur dunia Taliban” di kalangan tertentu di Kabul.

Selanjutnya: Taliban: Operasi sukses, pusat IS Afghanistan hancur total

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .