Tambah dua mitra distribusi, Kemkeu yakin penerbitan SBR004 lebih tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online melalui Saving Bond Ritel seri SBR004, setelah penerbitan seri sebelumnya di Mei lalu. Jika tak ada aral melintang, masa penawaran akan dibuka mulai 20 Agustus-13 September mendatang.

Dalam penerbitan SBR004 ini, pemerintah menambah dua mitra distribusi yaitu Bank Tabungan Negara (BTN) dan perusahaan teknologi finansial (tekfin), yaitu Modalku. Dengan demikian, total mitra distribusi pada penerbitan kali ini mencapai 11 mitra.

"Dengan adanya tambahan dua mitra distribusi, kami harapkan capaian pembelian SBR004 oleh investor akan lebih baik, baik dari sisi jumlah investornya maupun dari volume pembeliannya dibandingkan seri SBR003," kata Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu Loto Srinaita Ginting kepada Kontan.co.id belum lama ini.


Sayangnya, Loto masih belum mau menyebutkan target indikatif penerbitan SBR004 tersebut. Menurutnya, target indikatif masih menunggu masukan mitra distribusi. Selain itu, pihaknya juga akan lebih fleksibel dalam menyesuaikan target penjualan saat diperlukan.

Sekadar gambaran, pada penerbitan SBR003 lalu, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 1 triliun. Target tersebut kemudian disesuaikan karena hasil penjualan SBR003 mencapai Rp 1,93 triliun.

Direktur Strategi dan Portofolio Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu Scenaider Siahaan sebelumnya menyebut, Kemkeu akan menaikkan target penerbitan SBR004, yaitu dua kali lipat dari hasil penjualan SBR003. Sebab, pemerintah ingin meningkatkan pendalaman pasar SBN domestik di tengah situasi global yang masih dipenuhi ketidakpastian.

Adapun penentuan besaran kupon, baru akan dilakukan pada 15 Agustus mendatang. Sebagai gambaran juga, kupon SBR003 ditetapkan sebesar 6,8% dengan jatuh tempo 20 Mei 2020, yang terdiri dari bunga acuan BI (BI 7-day reverse repo rate) saat itu sebesar 4,25% dan spread 2,55%.

Kupon itu berlaku untuk tiga bulan pertama sejak tanggal settlement. Setelah tiga bulan, maka kupon menyesuaikan suku bunga acuan BI ditambah spread.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi