Tambah fitur Biometrik, BSI targetkan 1 juta pembukaan rekening secara digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI memberikan layanan pembukaan rekening secara daring (online). Melalui pengembangan aplikasi BSI Mobile yakni fitur terbaru Know Your Customer-Biometric, BSI menargetkan pembukaan rekening online mencapai 1 juta nasabah.

Dengan fitur anyar yang dilengkapi keunggulan sistem biometrik, calon nasabah BSI kini dapat membuka rekening tabungan secara online (digital onboarding) dengan cepat, mudah dan seamless. Terobosan ini tentunya ditujukan untuk memberikan kenyamanan lebih kepada para calon nasabah BSI.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan, sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air, BSI terus berinovasi melalui berbagai pengembangan digital sebagai bagian dari langkah transformasi digital yang sudah dicanangkan sejak bank ini diresmikan pada 1 Februari 2021. 


Dengan fitur biometrik yang baru ini, tambah Hery, calon nasabah BSI dapat membuka rekening online. “Kami berkomitmen terus meningkatkan customer experience dari calon nasabah dan nasabah BSI, melalui kanal-kanal digital yang kami hadirkan, ” ujar Hery dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (25/6). 

Baca Juga: CIMB Niaga Syariah targetkan pembiayaan tumbuh 10% di tahun 2021

Sejalan dengan aspirasi perusahaan untuk menjadi bank yang modern dan inklusif, lanjut Hery, BSI akan senantiasa menawarkan kemudahan layanan bagi masyarakat dalam bertransaksi sesuai prinsip Syariah.

“Kami akan terus menyasar milenial dan generasi Z, melalui produk-produk layanan digital, sehingga akan muncul generasi-generasi Syariah atau Gensy.  Selain itu, saya juga berkomitmen akan mewakafkan diri untuk terus melakukan literasi syariah melalui  bank syariah terbesar di Indonesia,” jelas Hery yang juga Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo).

Untuk diketahui, fitur Biometrik menjadi salah satu verifikator pembukaan rekening online melalui verifikasi foto wajah yang terintegrasi dengan data kependudukan dari Disdukcapil. Dengan fitur ini memungkinkan calon nasabah tidak perlu videocall, saat tahap verifikasi data diri pada proses pembukaan rekening secara daring.

Selain itu, dengan adanya fitur biometrik, waktu yang dibutuhkan untuk pembukaan rekening akan menjadi lebih singkat, yakni kurang dari 5 menit hingga proses terbentuknya nomor rekening online.

Dengan teknologi ini, calon nasabah BSI tidak perlu antri atau datang ke kantor cabang BSI. Inovasi ini tentunya efektif dan efisien, serta nyaman bagi calon nasabah, di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir. “Tentunya dari sisi keamanan, privasi, dan legalitas sudah disetujui dan diawasi oleh OJK,” tutur Hery.

Saat ini, animo masyarakat terhadap layanan keuangan BSI cukup meningkat, dimana jumlah pembukaan rekening online per awal Juni 2021 mencapai lebih dari 400 ribu NoA dengan rata-rata 2.000 pembukaan rekening online yang terdata setiap harinya.

Hingga awal Juni 2021, jumlah pengguna BSI Mobile mencapai lebih dari 2 juta user dan transaksi BSI Mobile meningkat signifikan sebesar 73,78% secara tahunan (YoY). Targetnya, pembukaan rekening online melalui BSI Mobile meningkat menjadi sebanyak 3.000 NoA per hari.

 
BRIS Chart by TradingView

BSI bertekad terus berinovasi menghadirkan fitur-fitur baru lainnya di aplikasi BSI Mobile, seperti fitur Paylater dan mitraguna (produk pembiayaan berbasis payroll) online. Harapannya layanan BSI Mobile menjadi lebih lengkap dan mendukung berbagai kebutuhan dari nasabah dan masyarakat di era digitalisasi.

Saat ini, BSI Mobile memungkinkan nasabah untuk bertransaksi menabung emas, gadai emas, membayar ZISWAF, dan membeli hewan kurban. Bahkan, pengguna BSI Mobile dapat mengecek waktu sholat dan lokasi masjid terdekat. Melalui berbagai produk dan layanannya, BSI berupaya mendampingi nasabah sebagai sahabat finansial, sosial dan spiritual untuk memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi umat.

Selanjutnya: Industri halal diyakini akan menjadi pemicu pemulihan ekonomi nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari