KONTAN.CO.ID - PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) mencari pendanaan dari pasar modal dengan menerbitkan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Rights issue itu dilakukan untuk membiayai ekspansi. Presiden Direktur DAYA Lilis Mulyawati mengatakan, perusahaan ini akan menerbitkan 343 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100. Artinya, DAYA membidik tambahan modal minimal sebesar Rp 34,3 miliar. Jumlah saham itu setara dengan 14,17% dari modal ditempatkan dan disetor penuh DAYA. Rights issue tersebut diharapkan bisa berlangsung pada akhir tahun ini. Nantinya, dana rights issue akan digunakan untuk membangun gerai baru. "Rencananya kami akan membangun minimal 30 gerai baru di Jawa dan Bali, serta di kota-kota besar di Kalimantan dan Sulawesi," ujar Lilis saat ditemui usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Jumat (15/7).
Lilis menjelaskan, dana yang dibutuhkan untuk membangun satu gerai baru sekitar Rp 1 miliar. Nah, hingga akhir tahun 2017, pengelola gerai Watsons ini menargetkan bisa membuka 25 gerai baru. Per September, DAYA telah membuka 14 gerai. Sehingga, DAYA masih akan mengejar 11 pembangunan gerai lagi di sisa tahun ini. Hingga kini, total gerai yang dikelola DAYA mencapai 71 gerai, yang tersebar di wilayah Jawa dan Bali. Sampai akhir 2017 nanti, jumlah gerai perusahaan akan mencapai 80 gerai. Sejumlah ekspansi ini membuat DAYA optimistis penjualannya bisa tumbuh positif. Apalagi, minat masyarakat terhadap produk kecantikan dan perawatan diri (personal care) masih cukup tinggi. Lilis yakin, meski sempat dihantui pelemahan daya beli masyarakat, penjualan DAYA tahun ini tetap bisa tumbuh di atas 10%. "Kami juga terus berinovasi untuk menambah produk di Indonesia. Karena masyarakat Indonesia masih sering belanja di luar negeri untuk produk perawatan kulit dan kosmetik," papar dia.