KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (
DEPO) mengatakan, ekspansi dengan mengembangkan dan menambah gerai di berbagai wilayah di Indonesia tetap akan dilakukan perusahaan. Direktur Utama DEPO Kambiyanto Kettin mengatakan, setelah merambah Sumatra dan membuka gerai baru di Medan pada semester I-2022, DEPO berencana membuka gerai di Pulau Kalimantan dan kembali ke Pulau Jawa. "Kami menilai Jawa masih menjadi pusat pasar untuk bahan bangunan mencapai 60%. Jadi di Jawa nanti, kami akan lanjutkan pembangunan gerai di daerah Semarang, Yogya dan masih banyak lagi. Kehadiran DEPO akan layani kebutuhan bahan bangunan masyarakat," kata Kambiyanto dalam Public Expose Live 2022, Jumat (16/9).
Dia menambahkan, Pulau Jawa masih merupakan pusat pasar dengan kontribusi hingga 60%. Adapun pertumbuhan organik secara wilayah terbagi menjadi di Bali yang tumbuh 10,4%, diikuti Lampung yang naik 9,6%, lalu penjualan online lewat WhatsApp juga menunjukkan kontribusi yang terus meningkat menjadi 7,4% pada semester I-2022 ini dari sebelumnya hanya 5,4% dari total penjualan. DEPO juga menargetkan, hingga akhir tahun, dengan beroperasinya gerai di Pondok Gede dan Jember, pendapatan perusahaan diharapkan bisa mencapai Rp 2,55 triliun -Rp 2,6 triliun.
Baca Juga: Meski Harga Bahan Bangunan Naik, Caturkarda (DEPO) Masih Optimistis Capai Target Sepanjang semester I-2022, DEPO telah menambah dua gerai baru yang berlokasi di Pondok Gede dan Jember. Dengan begitu, total gerai yang dikelola DEPO berjumlah 11 gerai yang tersebar di Kalimalang, Serpong, Sidoarjo, Malang, Bandung Bogor, Denpasar, Bekasi, Lampung, Jember dan Pondok Gede. Senada dengan penambahan gerai, luas area gerai juga bertambah menjadi 53.497 meter persegi di semester I-2022 dari 44.137 meter persegi. Kambiyanto menargetkan, DEPO akan membuka tiga toko baru setiap tahun hingga 2025 sehingga target 21 gerai pada 2025 bisa tercapai. Pada paruh pertama 2022, DEPO berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,2 triliun, naik 4,6% dari periode tahun sebelumnya. Perseroan membukukan marjin laba bruto sebesar 18,4%, marjin EBITDA sebesar 5,2% atau Rp 64 miliar dan marjin laba tahun berjalan sebesar 3,4% atau sebesar Rp 41 miliar. Pendapatan usaha dikontribusikan dari segmen Bahan bangunan sebesar 62%, bahan Finishing sebesar 36% dan lain-lain sekitar 2%.
Selanjutnya dari sisi marjin laba kotor, pada segmen bahan bangunan mencatatkan marjin laba kotor sebesar 18% meningkat dari sebelumnya 17% sedang pada segmen bahan Finishing, marjin laba kotor adalah sebesar 19% meningkat dari sebelumnya 18%, sehingga secara total, margin laba kotor Perseroan menjadi 18,4% dari sebelumnya 17,8%. Pencapaian DEPO dalam mencatatkan kenaikan nilai
basket size organic sebesar 17,9% dan pendapatan bulanan organik per meter persegi mencapai Rp 4,4 juta/m2, termasuk tinggi untuk industri supermarket bahan bangunan, merupakan parameter penting untuk mengukur tingkat kepercayaan konsumen kepada DEPO, sekaligus menjadi katalis bagi DEPO untuk menambah
selling area dengan pembukaan gerai baru. "Di tengah kondisi pasar pada semester II 2022 yang dipengaruhi oleh perkiraan tingginya tingkat inflasi, kami berkomitmen melanjutkan fokus strategi pada pengembangan dan diversifikasi produk, pengembangan dan perluasan channel termasuk berupa percepatan pembukaan gerai fisik," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari