Tambah investasi, Dahana masuk kawasan berikat



JAKARTA. PT Dahana (Persero) tengah menambah investasi pada kawasan berikat di daerah Subang, Jawa Barat. Masuknya Dahana ke daftar perusahaan pusat logistik berikat (PLB) akan memotong biaya distribusi perusahaan.

Sebelumnya, Dahana sudah memiliki gudang penyimpanan yang berada di Subang, Jawa Barat. Rencananya, gudang itu akan menjadi PLB yang akan digunakan untuk mendukung logistik divisi migas.

General Manager Divisi Migas PT Dahana, Yusep Nugraha mengatakan, penambahan investasi yang terjadi pada kawasan berikat Dahana hanya sebesar Rp 150 juta. Dana itu dipergunakan untuk investasi penambahan sistem pengamanan dan sistem informasi logistik saja.


”Jadi agar gudang itu jadi PLB, butuh penambahan investasi dan tidak terlalu banyak. Hanya untuk memenuhi persyaratan dari bea cukai,” kata Yusep kepada Kontan (13/3).

Dengan dijadikanya gudang penyimpanan itu menjadi PLB khusus migas, manajemen Dahana ingin memangkas biaya distribusi yang cukup besar. Dahana yakin mampu menghemat biaya transportasi dan distribusi mencapai Rp 20 miliar.

Efisiensi muncul lantaran, proses impor barang-barang kebutuhan industri akan terpusat di dalam negeri.

Hal itu berkaitan dengan implementasi Paket Kebijakan Ekonomi II yang mengandung lima insentif untuk perbaikan ekspor dan impor. Dalam butirnya terdapat pengurangan pajak PPN, PPNBM, serta pajak dalam rangka impor (PDRI).

”Potensi keuntungannya bisa untuk negara dan perusahaan penghematan biaya logistik dan pemanfaatan produk dalam negeri,” kata Yusep.

Sebelumnya, manajemen Dahana membidik target pendapatan mencapai Rp 1,4 triliun tahun ini. Salah satu caranya dengan mengurangi biaya logistik.

Sebagai informasi, bisnis PT Dahana, tidak hanya dari penjualan bahan peledak dan drilling untuk tambang. Melainkan juga blasting service serta manufacturing explosive. PT Dahana juga tengah fokus membidik sektor alutsista, bekerja sama bersama PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia, untuk memasok bahan baku pembuatan roket.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie