Tambah kapal, Trans Power Marine (TPMA) siapkan belanja modal Rp 150 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) menyiapkan belanja modal senilai Rp 150 miliar di tahun ini. Belanja modal tersebut digunakan untuk menambah armada baru.

Ronny Kurniawan, Direktur Utama Trans Power Marine menyebutkan, belanja modal tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli enam kapal baru. "Belanja modal kami Rp 150 miliar untuk membeli enam set kapal tongkang dan kapal tunda bekas," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/5).

Pembelian kapal ini untuk meningkatkan profitabilitas. Tahun ini, TPMA membidik pertumbuhan kinerja hingga 20%. "Kami harapkan tahun ini pendapatan dan laba bersih tumbuh 15%-20%," ujarnya.


Sepanjang tahun lalu, Trans Power mencatatkan pendapatan sebesar US$ 43,87 juta atau tumbuh 16,33% dari tahun 2017 yang sebesar US$ 37,71 juta. Sedangkan laba bersih TPMA tercatat sebesar US$ 7,62 juta, tumbuh 55,51% dibandingkan tahun 2017 yang senilai US$ 4,9 juta.

Direktur Keuangan Trans Power Rudi Sutiono menambahkan, sebetulnya keinginan menambah kapal sudah ada sejak tahun lalu. Namun, TPMA kesulitan mendapatkan pembiayaan dari bank dan baru akhir tahun baru mendapatkan pinjaman. "Sehingga pada awal tahun ini sudah terealisasi penambahan satu set kapal," tambahnya.

Sedangkan untuk sisanya akan direalisasikan pada semester II nanti. Menurutnya, hal tersebut lantaran ketersediaan kapal saat ini juga sulit.

Ia menjelaskan, sulitnya mencari kapal lantaran saat ini permintaan angkutan batubara melebihi ketersediaan kapal. Kelebihan permintaan angkutan batubara itu mencapai 30%.

Oleh sebab itu, TPMA menyiapkan alternatif pembelian kapal dengan membidik kapal jenis vessel. "Kebetulan ada perusahaan yang minta kapal dengan kapasitas besar hingga 50.000 ton sedangkan kapal kami rata-rata kapasitas 7.500-10.000 ton," ujarnya.

Dari rencana penambahan kapal tahun ini, TPMA akan memesan 1 unit-3 unit kapal baru. "Itu supaya kapal lama kami ada regenerasinya," ujar Rudi. Ia melanjutkan, dengan membeli kapal baru juga membutuhkan biaya yang lebih tinggi lantaran harga besi dan plat saat ini yang sedang mahal.

Oleh sebab itu, untuk antisipasinya pihaknya saat ini melakukan sewa kapal sebanyak 4 unit-5 unit untuk memenuhi permintaan pelanggannya.

TPMA belum memikirkan target kontrak baru. Hingga saat ini, TPMA masih mengangkut komoditas dari kontrak lama. "Karena kalaupun ada kontrak baru, kami tidak bisa apa-apa kalau jumlah armada kurang," jelasnya.

Makanya, tahun ini fokus TPMA adalah menambah kapal terlebih dahulu mengingat utilitas kapalnya saat ini hampir 100%. Juga dengan melihat tren pertumbuhan volume batubara yang semakin besar membuat TPMA yakin bahwa tahun ini merupakan tahun yang tepat untuk melakukan penambahan armada.

Sebagai informasi, saat ini TPMA memiliki 37 unit kapal tunda, 31 kapal tongkang, dan 3 unit crane barge.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat