KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang pure-play emas (pure-play gold producer) PT Archi Indonesia memiliki berbagai rencana untuk terus mengembangkan serta meningkatkan tata kelola dan operasional perusahaan. Salah satunya dengan menargetkan peningkatan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini, dari 3,6 juta ton per tahun pada akhir tahun 2020 menjadi 8 juta ton per tahun pada akhir tahun 2025. Dengan peningkatan kapasitas ini, perusahaan yang juga dikenal dengan nama Tambang Emas Toka Tindung ini akan mencapai produksi sebanyak lebih dari 450 kilo ons. Jumlah tersebut setara dengan lebih dari 14 ton emas per tahun. Direktur Keuangan Archi Indonesia Adam Jaya Putra mengatakan, untuk mencapai target peningkatan kapasitas pabrik tersebut, Archi sudah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 84 juta atau setara Rp 1,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dollar AS). "Seluruh capex tersebut tidak akan langsung digunakan pada tahun ini, melainkan secara bertahap sampai mencapai kapasitas 8 juta ton," kata Adam dalam acara konferensi pers virtual, Senin (31/5).
Tambah kapasitas pengolahan bijih emas, Archi Indonesia siapkan dana US$ 84 juta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang pure-play emas (pure-play gold producer) PT Archi Indonesia memiliki berbagai rencana untuk terus mengembangkan serta meningkatkan tata kelola dan operasional perusahaan. Salah satunya dengan menargetkan peningkatan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini, dari 3,6 juta ton per tahun pada akhir tahun 2020 menjadi 8 juta ton per tahun pada akhir tahun 2025. Dengan peningkatan kapasitas ini, perusahaan yang juga dikenal dengan nama Tambang Emas Toka Tindung ini akan mencapai produksi sebanyak lebih dari 450 kilo ons. Jumlah tersebut setara dengan lebih dari 14 ton emas per tahun. Direktur Keuangan Archi Indonesia Adam Jaya Putra mengatakan, untuk mencapai target peningkatan kapasitas pabrik tersebut, Archi sudah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 84 juta atau setara Rp 1,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dollar AS). "Seluruh capex tersebut tidak akan langsung digunakan pada tahun ini, melainkan secara bertahap sampai mencapai kapasitas 8 juta ton," kata Adam dalam acara konferensi pers virtual, Senin (31/5).