Tambah kapasitas produksi, Merck Sharp Dohme (SCPI) anggarkan capex US$ 4,3 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen obat resep, vaksin, terapi biologic dan produk kesehatan hewan, PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI) siap melancarkan agenda ekspansinya. Tahun ini, SCPI akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 4,3 juta untuk menambah kapasitas produksi.

Besaran capex yang dianggarkan perusahaan tahun ini relatif lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu, SCPI hanya menganggarkan capex sebesar US$ 3 juta untuk pengembangan fasilitas pabrik di Pandaan, Jawa Timur.

Baca Juga: Segera delisting, Merck Sharp Dohme Pharma (SCPI) akan crossing saham Senin depan


Communication Officer PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk Ferdo Pratama menjelaskan alokasi capex yang lebih besar pada tahun ini bertujuan untuk mengakomodasi kenaikan permintaan sebesar 50% dari entitas pengendali di Taiwan.

“Dengan adanya penambahan ini akan membutuhkan upgrade facility untuk bisa memenuhi permintaan dari Taiwan mulai tahun 2020 ini,” ucap Ferdo ketika ditemui Kontan.co.id Jumat (31/1).

Maklum saja, sebagai anak usaha dari Merck Sharp & Dohme Corp, SCPI menjalankan peran sebagai salah satu pusat produksi atawa distribution hub di wilayah Asia Pasifik. 

Oleh karenanya, sebagian besar produk-produk yang diproduksi oleh SCPI akan dijual secara ekspor ke  14 negara di Asia Pasifik, termasuk di antaranya negara-negara dengan regulasi yang ketat seperti Australia, Selandia Baru, Taiwan, dan juga  Korea Selatan.

Sayangnya, Ferdo belum mau merinci seputar jumlah penambahan kapasitas produksi yang ingin dikejar, jumlah kapasitas produksi eksisting, ataupun tingkat utilisasi dari fasilitas produksi saat ini. 

Baca Juga: Merck Sharp Dohme (SCPI) akan perbaharui portofolio tahun depan

Sebagai informasi, pada sembilan bulan pertama 2019 lalu, SCPI mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,43 triliun atau turun 11,40% dibanding periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp 1,62 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi