Tambah kapasitas produksi, Saraswanti Anugerah (SAMF) anggarkan capex hingga Rp 80 M



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) anggarkan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 75 miliar-Rp 80 miliar. Sebagian besar dana capex ini akan digunakan untuk penambahan kapasitas produksi perusahaan.

Asal tahu saja, SAMF memang berniat mengerek kapasitas produksi dari 600.000 ton per tahun menjadi 700.000 ton per tahun. Kenaikan kapasitas sebesar 100.000 ton ini akan dilakukan pada unit pabrik Mojokerto II. 

"SAMF menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 75 miliar-Rp 80 miliar untuk melakukan peningkatan kapasitas produksi," kata Sekretaris Perusahaan SAMF Dadang Suryanto kepada Kontan.co.od, Rabu (26/5).


Rencana kenaikan kapasitas produksi ini sejalan dengan proyeksi perusahaan terkait permintaan pupuk di tahun ini yang diprediksi naik. 

Di sisi lain, Direktur SAMF Theresia Yusufiani Rahayu bilang, di tahun ini perusahaan juga akan melakukan mitigasi risiko pada sejumlah kegiatan operasional maupun keuangan. Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. 

"Secara bisnis, kami juga akan melakukan mitigasi risiko mulai dari pengadaan bahan baku, persaingan usaha, fluktuasi harga pupuk dan crude palm oil (CPO), nilai tukar mata uang, demikian juga dengan tingkat suku bunga," jelas Theresia yang juga akrab disapa Yayu, Selasa (25/5). 

Baca Juga: Optimistis kerek penjualan, ini rencana bisnis Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF)

 
SAMF Chart by TradingView

Nah, untuk tahun ini, SAMF membidik pertumbuhan penjualan hingga 31% yoy menjadi Rp 1,8 triliun. Sedangkan untuk volume penjualan, ditargetkan meningkat 81% dari 235.000 ton menjadi 427.000 ton. 

"Kami optimistis bahwa dengan penambahan kapasitas dan juga peningkatan permintaan pupuk dengan bertumbuhnya perluasan kebun-kebun di Indonesia hal ini bisa tercapai," tegas Yayu. 

Sedikit informasi, SAMF telah memiliki sejumlah portofolio produk dengan beberapa brand, seperti Palmo, Pupindo, Fertindo, dan Phonika yang merupakan brand best seller yang sebagian besarnya ditujukan untuk perkebunan kelapa sawit. 

Selain komoditas kelapa sawit, SAMF juga menyediakan kebutuhan pupuk untuk tanaman-tanaman lainnya, seperti brand Halei untuk tebu, Koka untuk kopi dan kakao, Pukalet khusus untuk tanaman karet, Cornalet pupuk yang diproduksi untuk komoditas jagung, serta Planta Plus yang diproduksi spesifik untuk tanaman kehutanan atau tanaman keras seperti perkayuan. 

Melansir laporan keuangan perusahaan, SAMF membukukan kinerja yang cukup memuaskan di sepanjang tahun 2020. Tercatat, penjualan SAMF terkerek 9,85% secara tahunan atau yoy dari Rp 1,28 triliun di 2019 menjadi Rp 1,40 triliun di 2020. 

Sehingga di tahun 2020, SAMF mampu mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp 117,86 miliar. Angka itu melesat 35,74% dari torehan di tahun sebelumnya yang hanya Rp 86,83 miliar. 

Selanjutnya: Saham Saraswanti (SAMF) melesat 145,39% sepekan, begini penjelasan SAMF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari