Tambah lahan, AISA siapkan US$ 50 juta



JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) terus mengembangkan bisnis perkebunan kelapa sawit. Tahun ini emiten manufaktur makanan dan beras ini menganggarkan dana sekitar US$ 50 juta untuk menanam kelapa sawit baru di lahan seluas 10.000 hektare (ha).

Sjambiri Lioe, Direktur Keuangan AISA mengatakan, penanaman sawit itu akan tersebar di tiga wilayah, yakni di Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Barat (Kalbar) dan Sumatera Selatan (Sumsel).

Langkah ini membuat luas lahan tertanam AISA bertambah menjadi 23.500 ha. Sementara, luas lahan menghasilkan AISA tahun ini akan bertambah menjadi sekitar 7.800 ha dari tahun lalu yang baru sekitar 4.000 ha.


Luas lahan tertanam itu sebenarnya terbilang minim jika dibandingkan dengan luas izin usaha perkebunan AISA yang mencapai 80.000 hektare (ha). Kondisi tersebut masih wajar, lantaran AISA baru memiliki satu unit pabrik kelapa sawit (PKS) di wilayah Kalsel. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 45 ton minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) per jam.

AISA melakukan pengembangan bisnis sawit ini melalui anak usahanya yaitu PT Bumi Raya Investindo (BRI). Untuk menjalankan BRI, AISA menjalin kerjasama dengan perusahaan Amerika Serikat (AS), Bunge Agribusiness (BG).

Sebagai wujud kerjasama itu, saham BRI dikuasai oleh AISA dan BG. Rinciannya, AISA menguasai 65% saham BRI, sementara BG menguasai 35% sisanya.

Keduanya telah melakukan penyertaan modal (equity value) kepada BRI senilai US$ 123 juta. AISA menyertakan modal sebesar US$ 80 juta, sedangkan BG sebesar US$ 40 juta. "Dana untuk penanaman baru ini juga bersumber dari hasil kerjasama dengan Bunge," ujar Sjambiri, akhir pekan lalu.

Ekspansi itu untuk memacu kontribusi perkebunan kelapa sawit bagi kinerja keuangan AISA. Pada tahun 2010, bisnis kelapa sawit baru menyumbang penjualan bersih AISA senilai Rp 46,17 miliar.

Setahun berselang, kontribusi tersebut tumbuh hampir dua kali lipat menjadi Rp 80,68 miliar. "Sektor sawit prospeknya bagus, kami yakin kontribusinya bisa terus meningkat," kata Sjambiri.

Sepanjang tahun 2011, AISA mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 148,51% menjadi Rp 1,75 triliun. Tahun 2010, pendapatan AISA sebesar Rp 705,22 miliar. Sedang, laba bersih tahun berjalan AISA di tahun 2011 naik 87,29% menjadi Rp 149,95 miliar. Pada tahun 2010 laba bersih AISA sebesar Rp 79,55 miliar.

Jumat (20/4), harga AISA ditutup tak bergerak dari Rp 660 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie