KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank milik taipan Dato Sri Tahir, PT Bank Mayapada Tbk (
MAYA) akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau
rights issue sebanyak-banyak 2,27 miliar lembar saham Seri B. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan tersebut setara 25% dari modal disetor setelah terlaksananya penawaran umum terbatas (PUT) ke XIII dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Baca Juga: Sempat disoal BPK, OJK sebut tujuh bank dalam pertumbuhan yang sehat Manajemen Bank Mayapada dalam prospektus yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Rabu (10/6), mengatakan, rencana penambahan modal tersebut diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan, sehingga menambah kemampuan meningkatkan kegiatan usaha, serta mendorong kinerja dan daya saing. Pelaksanaan
rights issue ini akan digelar setelah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank Mayapada akan meminta restu dari pemegang saham untuk rencana aksi korporasi tersebut lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Juli 2020. Seluruh dana yang didapat dari aksi korporasi itu, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan aset produktif dalam bentuk kredit. Bank Mayapada belum menetapkan target pelaksanaan harga
rights issue tersebut.
Sebelumnya, Dato Sri Tahir dalam keterangan resminya pada 14 Mei 2020 lalu mengatakan, akan kembali menginjek modal Bank Mayapada Rp 750 miliar pada September mendatang, setelah pada April lalu menambah modal bank itu sebesar Rp 3,75 triliun. Sehingga total modal yang disuntik akan mencapai Rp 4,5 triliun tahun ini.
Baca Juga: Bank BTN berhasil duduki Top 3 ASEAN Corporate Governance Scorecard Ia menambahkan, dirinya sebagai pemegang saham rutin menambah modal Bank Mayapada setiap tahun sejak 2010. Terhitung sejak itu hingga akhir 2019 lalu, total modal yang telah diterima perseroan mencapai Rp 6,86 triliun. Penambahan modal ini akan dilakukan saat Bank Mayapada menggelar
rights issue dan dananya akan bersumber dari kantong pribadi Tahir."Saya akan menyetor modal lagi secara tunai dari kantong pribadi," ujar Tahir.
Editor: Tendi Mahadi