JAKARTA. Bank J Trust Indonesia memproyeksikan peningkatan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) akan meningkat menjadi 17,2%, pasca dilakukannya penambahan modal dari induk usaha. Sekretaris Perusahaan J Trust Indonesia, Hartono Karyatin mengungkapkan, posisi CAR J Trust Indonesia saat ini berada di level 14,53%. Peningkatan CAR ini, sejalan dengan aksi korporasi perseroan yang melakukan penambahan modal dengan skema penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada hari ini memutuskan untuk menerbitkan saham baru sebanyak 40 triliun saham dengan harga pelaksanaan Rp 0,01 per saham. Hartono merinci, sebanyak 39,6 triliun saham senilai Rp 396 miliar akan diserap oleh induk usaha J Trust Co. Ltd. Sementara itu, sebanyak 400 miliar saham senilai Rp 4 miliar akan diserap oleh J Trust Investments Indonesia (JTII). Sehingga, total dana yang diperoleh dari aksi korporasi tersebut mencapai Rp 400 miliar, yang akan ditempatkan sebagai modal disetor. Hartono mengungkapkan, peningkatan rasio kecukupan modal tersebut, akan memberikan keleluasaan bagi manajemen untuk melakukan pengembangan bisnis terutama meningkatkan penyaluran kredit segmen small, medium enterprise (SME) atau usaha kecil dan menengah (UKM), kredit konsumer, komersial dan juga mikro. Lebih lanjut Hartono menambahkan, setelah dilakukannya penambahan modal ini, komposisi pemegang saham perseroan tidak berubah. J Trust Co. Ltd., tetap menguasai 98,997% saham, J Trust Investments Indonesia (JTII) memiliki 1% saham dan sisa 0,003% saham dikuasai oleh publik. Tahun ini Bank J Trust Indonesia telah mendapatkan tambahan modal Rp 300 miliar ketika masih bernama Bank Mutiara, selanjutnya Rp 300 miliar dan Rp 400 miliar sehingga total mencapai Rp 1 triliun.
Tambah modal, CAR Bank J-Trust naik jadi 17,2%
JAKARTA. Bank J Trust Indonesia memproyeksikan peningkatan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) akan meningkat menjadi 17,2%, pasca dilakukannya penambahan modal dari induk usaha. Sekretaris Perusahaan J Trust Indonesia, Hartono Karyatin mengungkapkan, posisi CAR J Trust Indonesia saat ini berada di level 14,53%. Peningkatan CAR ini, sejalan dengan aksi korporasi perseroan yang melakukan penambahan modal dengan skema penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada hari ini memutuskan untuk menerbitkan saham baru sebanyak 40 triliun saham dengan harga pelaksanaan Rp 0,01 per saham. Hartono merinci, sebanyak 39,6 triliun saham senilai Rp 396 miliar akan diserap oleh induk usaha J Trust Co. Ltd. Sementara itu, sebanyak 400 miliar saham senilai Rp 4 miliar akan diserap oleh J Trust Investments Indonesia (JTII). Sehingga, total dana yang diperoleh dari aksi korporasi tersebut mencapai Rp 400 miliar, yang akan ditempatkan sebagai modal disetor. Hartono mengungkapkan, peningkatan rasio kecukupan modal tersebut, akan memberikan keleluasaan bagi manajemen untuk melakukan pengembangan bisnis terutama meningkatkan penyaluran kredit segmen small, medium enterprise (SME) atau usaha kecil dan menengah (UKM), kredit konsumer, komersial dan juga mikro. Lebih lanjut Hartono menambahkan, setelah dilakukannya penambahan modal ini, komposisi pemegang saham perseroan tidak berubah. J Trust Co. Ltd., tetap menguasai 98,997% saham, J Trust Investments Indonesia (JTII) memiliki 1% saham dan sisa 0,003% saham dikuasai oleh publik. Tahun ini Bank J Trust Indonesia telah mendapatkan tambahan modal Rp 300 miliar ketika masih bernama Bank Mutiara, selanjutnya Rp 300 miliar dan Rp 400 miliar sehingga total mencapai Rp 1 triliun.