JAKARTA. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) disarankan untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Dengan begitu, modal Inalum untuk melakukan produksi bisa bertambah. "Kalau saya menyarankan melalui IPO, karena jangka panjangnya, dan diawasi oleh publik juga," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Perekonomian, Kamis (6/3). Hidayat menjelaskan, dalam program kerja Inalum jangka menengah, perusahaan yang diambil dari Jepang itu menanamkan investasi sebesar US$ 750 juta. "Anggaran Inalum harus dicari dari penyertaan negara atau IPO," ungkap Hidayat.
Tambah modal, Inalum disarankan untuk IPO
JAKARTA. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) disarankan untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Dengan begitu, modal Inalum untuk melakukan produksi bisa bertambah. "Kalau saya menyarankan melalui IPO, karena jangka panjangnya, dan diawasi oleh publik juga," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Perekonomian, Kamis (6/3). Hidayat menjelaskan, dalam program kerja Inalum jangka menengah, perusahaan yang diambil dari Jepang itu menanamkan investasi sebesar US$ 750 juta. "Anggaran Inalum harus dicari dari penyertaan negara atau IPO," ungkap Hidayat.