Tambah modal lewat rights issue, saham Bosowa di Bukopin bakal terdilusi?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu penambahan porsi kepemilikan saham asing di bank Indonesia kembali bergema. Kali ini, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) dikabarkan berencana untuk menambah modal lewat skema rights issue pada semester II-2019.

Benar saja, bila merujuk pada keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Bank Bukopin berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Nah, salah satu agendanya yakni meminta persetujuan rencana untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.

Menurut sumber Kontan.co.id, nantinya rights issue tersebut bakal diserap oleh investor perusahaan yakni Kookmin Bank Co, Ltd. Tentunnya bila hal ini terjadi, pemegang saham Bukopin lainnya bakal mengalami dilusi.


Baca Juga: Bulan ini, Bank Bukopin bakal minta restu pemegang saham untuk rights issue

Setidaknya, ada dua pemegang saham yang menurut sumber Kontan,co.id bakal mengalami dilusi yakni PT Bosowa Corporindo (BOSOWA) dan Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo). 

Asal tahu saja, Bosowa saat ini punya porsi saham sebesar 23,39% di Bukopin sementara Kopelindo sebesar 5,02%. Sedangkan Kookmin Bank memiliki saham sebanyak 22%.

Bila saham Bosowa terdilusi artinya Kookmin Bank yang bakal memiliki porsi kepemilikan saham terbesar di Bukopin dan menggantikan posisi sebagai pemegang saham pengendali.  Sumber Kontan.co.id yang tak mau disebutkan identitasnya itu menyebut Bosowa nantinya akan terdilusi hingga hanya tersisa sekitar 5% saham di Bukopin.

Asal tahu saja, dalam keterbukaan informasi, manajemen Bukopin berencana untuk menerbitkan saham kelas B sebanyak-banyaknya 40% dari jumlah salah yang ditempatkan oleh bank atau sejumlah 4,66 miliar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100.

Dengan memakai asumsi harga saham Kamis (10/10), yakni Rp 252 per saham, maka Bukopin akan meraup dana sekitar Rp 1,17 triliun. "Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut bergantung pada keperluan dana perseroan dan harga dari pelaksanaan PUT V," tulis manajemen Bukopin dalam keterangan resminya, Rabu (2/10).

Sebelumnya, Bukopin sudah menghimpun dana melalui skema efek beragun aset (EBA) dengan aset dasar kredit pensiunan. Adapun, nilai yang ditawarkan kepada investor mencapai Rp 480,4 miliar dan nilai total kredit yang dialihkan sebesar Rp 1,3 triliun.

Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, pihak manajemen Bukopin belum dapat berkomentar terkait hal tersebut. 

Baca Juga: Right Issue, Bank Bukopin (BBKP) akan menerbitkan saham maksimal 4,66 miliar

Komisaris Bukopin Hadi Santoso hanya mengatakan bahwa Bukopin belum memutuskan saham siapa yang bakal terdilusi pada saat rights issue mendatang. "Belum tahu pasti," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (10/10).

Sekadar tambahan informasi saja, per Juni 2019 tercatat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bukopin masih relatif stabil di level 13,2%. Posisi tersebut juga masih naik dari tahun sebelumnya sebesar 11,12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi