KONTAN.CO.ID- JAKARTA. Pemerintah memperluas penggunaan Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembafa (Simbara) terhadap dua komoditas, yaitu nikel dan timah. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Isa Rachmatarwata perluasan tersebut dilakukan lantaran dua komoditas ini memiliki peran yang semakin strategis dalam mendukung perekonomian nasional maupun global. "Melanjutkan keberhasilan Simbara untuk komoditas batubara. Hari ini kita mulai memperluas Simbara untuk komoditas nikel dan timah yang perannya semakin strategis dalam mendukung perekonomian nasional," ujar Isa dalam acara Launching Implementasi Komoditas Nikel dan Timah melalui Simbara, Senin (22/7).
Baca Juga: Realisasi Pendapatan SDA Pertambangan Minerba Kontraksi 27,1% pada Semester I-2024 Selama ini, Isa menjelaskan, implementasi Simbara telah memberikan dampak positif terhadap penerimaan negara. Misalnya saja pencegahan atas modus ilegal mining (penambangan tanpa izin) senilai Rp 3,47 triliun, tambahan penerimaan negara yang bersumber dari data analitik dan juga risk profilling dari para pelaku usaha sebesar Rp 2,53 triliun serta penyelesaian piutang dari hasil penerapan automatic blocking system yang juga merupakan bagian dari Simbara sebesar Rp 1,1 triliun.