KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) melanjutkan ekspansi pembukaan Rumah Sakit (RS) baru untuk memperluas kehadiran di berbagai wilayah Indonesia. Penambahan RS baru akan mempertebal sokongan pendapatan HEAL setidaknya mulai tahun 2025. Sebagai informasi, HEAL baru saja meresmikan Rumah Sakit Hermina Madiun pada 11 September 2024. Peresmian RS baru ini tak lama berselang usai pembukaan Rumah Sakit Hermina Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 19 Agustus 2024 lalu. Emiten rumah sakit swasta ini dijadwalkan juga segera membuka rumah sakit PIK 2 yang ditargetkan pada kuartal IV-2024. Selain itu, HEAL dikabarkan tahun ini berniat mengakuisisi rumah sakit di Pekanbaru.
Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada menilai, penambahan jaringan rumah sakit HEAL tersebut seiring dengan pertimbangan bahwa di daerah tersebut akan ada permintaan akan layanan kesehatan. Misalnya seperti wilayah IKN yang berpotensi semakin banyak dihuni. “Bisa jadi pertimbangan manajemen HEAL membuka rumah sakit disana untuk memenuhi layanan terpadu kesehatan di wilayah tersebut seperti IKN yang nantinya akan banyak penduduk baru yang akan tinggal,” jelas Reza kepada Kontan.co.id, Rabu (18/9).
Baca Juga: Kinerja Medikaloka Hermina (HEAL) Diproyeksi Kian Positif, Cek Rekomendasi Analis Reza menambahkan, adanya penambahan Rumah Sakit Hermina ini tentunya akan menambah kontribusi pendapatan HEAL. Namun memang terdapat konsekuensi akan adanya beban biaya yang timbul, semisal jasa dokter, obat-obatan, dan operasional rumah sakit. “Sepanjang pendapatan bisa menutupi biaya operasional, maka hal tersebut tidak menjadi masalah. Kerjasama dengan BPJS pun juga bagian dari upaya pengembangan, asalkan pembayaran dari BPJS lancar sehingga
cash flow HEAL tidak terganggu,” imbuh Reza. Reza menuturkan, porsi pembayaran pasien dengan BPJS akan memberikan dampak positif bagi HEAL. Jika pembayaran dari BPJS ke HEAL memberikan arus kas yang positif, maka akan berdampak bagus untuk operasional HEAL dalam memberikan pelayanan medis. "Adanya kerjasama BPJS memberikan peluang besar bagi HEAL karena mendapatkan pasien dari berbagai macam segmen," sebut Reza. Analis MNC Sekuritas Rudy Setiawan memandang, RS baru Hermina ini kemungkinan kontribusinya baru akan terasa setidaknya pada kuartal pertama tahun 2025. Rumah sakit yang baru beroperasi ini diantisipasi akan meningkatkan biaya awal, karena kebutuhan akan personel baru, termasuk staf medis dan dukungan kantor pusat. Terlepas dari itu, HEAL diyakini dapat mempertahankan kinerja solidnya hingga tahun depan, sambil juga mengevaluasi dampak signifikan implementasi KRIS pada profil pendapatan perusahaan. Ini sejalan dengan optimisme manajemen HEAL bisa mencapai pertumbuhan pendapatan dua digit, disertai dengan margin yang lebih ekspansif. "Mengingat kinerjanya yang relatif kuat, HEAL dapat dianggap sebagai alternatif saham yang defensif," ungkap Rudy dalam riset 8 Agustus 2024. Adapun pada semester I-2024, HEAL membukukan pendapatan sebesar Rp3,3 triliun yang bertumbuh sebesar 24,3% YoY, dibandingkan Rp 2,7 triliun pada semester I-2023. Sementara itu, laba bersih terpantau naik 69,9% yoy menjadi sebesar Rp 343,2 miliar pada semester I-2024. Rudy melihat, pertumbuhan HEAL terutama didorong oleh kenaikan harga layanan kesehatan Indonesia dan peningkatan tingkat hunian tempat tidur menjadi 77%, dengan Rata-rata Lama Rawat Inap (ALOS) sebesar 2,9 hari. Selain itu, baik jumlah hari rawat inap maupun kunjungan rawat jalan menunjukkan tren kenaikan. Jumlah hari rawat inap meningkat 32,0% YoY menjadi 1.209 ribu pada semester I-2024, dibandingkan 780 ribu di semester I-2023. Sehingga membuat pendapatan segmen rawat inap menjadi Rp 2 triliun. Pada saat yang sama, kunjungan rawat jalan meningkat 17,1% YoY menjadi 4,2 juta daripada 3,6 juta di semester pertama 2023 dan mencatat pendapatan naik 24,7%yoy menjadi sebesar Rp 3,3 triliun. "Kinerja ini terutama disebabkan oleh pasien JKN, yang berkontribusi sebesar 74% dari total hari rawat inap dan 70% dari total kunjungan rawat jalan di semester pertama 2024," ujar Rudy. Sementara itu, capaian laba bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi biaya yang menghasilkan ekspansi margin. MNC Sekuritas meyakini bahwa implementasi sistem Information Technology (IT) di RS Hermina sejak 2022, telah memainkan peran penting dalam keberhasilan laba dengan mendorong arus pendaftaran pasien yang lebih cepat dan lebih efisien dan menghasilkan peningkatan volume lalu lintas kunjungan.
Rudy menyebutkan, pandangan optimis terhadap HEAL didasarkan pada kinerja yang menarik di semester pertama 2024, neraca yang stabil, serta merupakan pemain dividen. Namun perlu dicermati pula adanya risiko penurunan bagi HEAL diantaranya risiko perubahan aturan, serta daya beli yang lemah dapat membuat pasien menunda perawatan. Di sisi lain, Reza mencermati, tantangan bagi HEAL adalah persaingan dengan rumah sakit lainnya yang memiliki kelas yang sama. Kemudian, tantangan penanganan SDM, baik dokter maupun pekerja yang memiliki keahlian khusus. Selain itu, pelayanan ke pasien beserta keluarga harus menjadi perhatian bagi HEAL. Reza merekomendasikan
Buy untuk HEAL dengan target harga sebesar Rp 1.550 per saham. Sedangkan, Rudy menyarankan Buy untuk HEAL dengan target harga lebih tinggi menjadi Rp 1.680 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih