KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten besi scrap, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (
OPMS) membeli satu kapal bekas berbobot 4.209 ton untuk memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan belum lama ini. Pembelian ini memanfaatkan sebagian dana hasil bersih penawaran umum saham perdana alias initial public offering perusahaan dengan nilai transaksi sekitar Rp 7,35 miliar. Sekretaris Perusahaan PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk, Rubbyanto Handaja mengatakan, kapal bekas yang dibeli berasal dari sebuah perusahaan pelayaran nasional di Surabaya. Pemilihan kapal tersebut tidak dilakukan secara sembarangan.
Menurut Rubbyanto, OPMS telah melakukan seleksi ketat terhadap berbagai daftar kapal bekas potensial yang ada sebelum melakukan pembelian.
Baca Juga: Belajar dari Pengalaman Meilyna Widjaja: Hati-Hati Memilih Saham & Pakai Uang Dingin “Setelah lolos seleksi baru perseroan memutuskan untuk survei dan due dilligence kapal tersebut baik secara fisik maupun legalnya,” jelas Rubbyanto kepada Kontan.co.id, Kamis (5/11). Berdasarkan estimasi perusahaan, proses pemotongan kapal bekas akan memakan waktu kurang lebih 3 bulan. Dari hasil pemotongan itu, OPMS akan memperoleh besi scrap untuk dijual ke pelanggan-pelanggan perusahaan, hanya saja perusahaan mengaku belum bisa menaksir tonase besi scrap yang bisa dihasilkan dari pemotongan kapal tersebut. Selain menjual besi scrap, OPMS juga akan memanfaatkan spare part kapal dan non ferrous yang dihasilkan dari pemotongan. Rencananya, spare part kapal yang disisihkan dari pemotongan akan dijual ke perusahaan-perusahaan pelayaran, sementara non ferrous yang dihasilkan akan dijual ke pabrik-pabrik peleburan sebagai bahan baku. Berdasarkan catatan Kontan.co.id sebelumnya, tahun ini OPMS memang tengah melakukan upaya diversifikasi produk dengan menjual spare part kapal dan non ferrous sebagai strategi bisnis di tengah situasi pandemi corona (covid-19) yang menantang.
Baca Juga: Ini kunci sukses berinvestasi Meilyna Widjaja, Dirut Optima Prima Metal (OPMS) Ke depannya, OPMS masih membuka opsi untuk kembali melakukan pembelian kapal bekas untuk menambah stok bahan baku dalam waktu dekat, namun perusahaan tidak merinci kriteria ukuran bobot kapal yang ingin dibeli maupun dana yang disiapkan untuk rencana pembelian tersebut. “Jika memungkinkan dalam tutup tahun ini perseroan merencanakan untuk membeli satu unit (kapal bekas), asalkan kapal yang akan perseroan beli sesuai proyeksi dan lolos due diligence,” ujar Rubbyanto.
Sejauh ini, OPMS belum buka-bukan soal target produksi maupun target kinerja yang ingin dibidik sampai tutup tahun nanti. Yang terang, OPMS menegaskan bakal berupaya untuk menjaga agar kinerja laba perusahaan tahun ini tidak minus. Mengutip laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih OPMS mengalami penurunan sebesar 78,57% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 46,75 miliar pada semester I 2019 menjadi Rp 10,01 miliar pada semester I 2020. Seturut penjualan yang turun, laba bersih perusahaan ikut menyusut 61,68% yoy menjadi Rp 1,07 miliar di paruh pertama tahun ini. Sebelumnya, laba bersih perusahaan mencapai Rp 2,79 miliar pada periode sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli