KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengelola hotel, PT Intiwhiz International nampaknya tak begitu agresif melakukan ekspansi tahun ini. Pasalnya sepanjang tahun ini Intiwhiz hanya berencana membangun tiga hotel. Asal tahu saja, jumlah tersebut sangat menurun dari target pembangunan hotel tahun 2018 lalu sebanyak 15 hotel. Moedjianto S Tjahjono,
President Director Intiwhiz International mengatakan tahun ini akan menambah tiga hotel yang di Manado, Jakarta, dan Karawang.
"Sekarang masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan bisa beroperasi di semester II tahun ini," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (17/2). Menurut Moedjianto, Hotel di Manado merupakan hotel bintang tiga dengan
brand Whiz Prime, Karawang hotel bintang empat dan hotel di Jakarta merupakan hotel kapsul dengan kapasitas 100 kamar. "Nilai investasi yang disiapkan untuk hotel bintang 4 sebesar Rp 70 miliar termasuk tanah, hotel bintang 3 senilai Rp 50 miliar, serta hotel kapsul senilai Rp 15 miliar," ujarnya. Terkait hotel kapsul, tambah Moedjianto hingga saat ini tren di pasar cukup potensial dimana peminatnya kian mengalami pertumbuhan. "Trennya naik, oleh karena itu kami memetuskan untuk kembali membuka cabang di kawasan Jakarta. Adapun pasar hotel kapsul ini rata-rata diisi oleh para pebisnis yang sedang melakukan perjalanan singkat," ujarnya. Dengan target penambahan tiga hotel tahun ini anak usaha PT Intiland Development Tbk ini hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 4%-5% ketimbang perolehan tahun 2018 lalu. "Kita optimistis tahun ini bisa tumbuh karena setiap tahun market Intiwhiz memang selalu naik," ujar Moedjianto. Menurut Moedjianto, guna mencapai target tersebut pihaknya akan terus melakukan pengembangan bisnis dan melakukan beberapa kegiatan promosi.
"Dengan begitu tingkat keterisian kamar atau okupansi bisa mengalami kenaikan. Adapun target okupansi secara keseluruhan tahun ini sebesar 76% naik 4% dari target tahun lalu sebesar 72%," ujarnya. Selain itu, kata Moedjianto pihaknya juga akan meminimalisir kerugian atas naiknya harga tiket transportasi. "Harga tiket sekarang mahal dan kita khawatirkan akan memberi dampak pada laju bisnis namun meskipun begitu harapan kami tidak akan begitu memberi dampak jumlah okunpansi hotel," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi