JAKARTA. Meski menuai banyak kritikan dari para pelaku industri di dalam negeri, pemerintah tampaknya tetap akan menambah volume ekspor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) ke Jepang. Dirjen Migas Kementerian Eenergi Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo mengatakan, pemerintah akan menambah ekspor LNG ke Jepang. "Yang akan memutuskan adalah sidang kabinet, karena nanti dibicarakan di sana," tutur Evita, Kamis (31/3). Sumber gas yang akan diekspor itu, papar Evita, ada tiga yaitu gas dari kilang Tangguh di Papua Barat, dari kilang Bontang di Kalimantan dan gas dari kilang Arun di Naggroe Aceh Darussalam (NAD). Namun, khusus kilang Arun kemungkinan produksi LNG-nya akan dialokasikan untuk PT Pupuk Iskandar Muda. Meski begitu, menurut Evita, semua yang terkait dengan tambahan ekspor LNG ke Jepang harus mendapat persetujuan dari Menteri Perekonomian.
Tambahan ekspor LNG ke Jepang dari Kilang Tangguh
JAKARTA. Meski menuai banyak kritikan dari para pelaku industri di dalam negeri, pemerintah tampaknya tetap akan menambah volume ekspor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) ke Jepang. Dirjen Migas Kementerian Eenergi Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo mengatakan, pemerintah akan menambah ekspor LNG ke Jepang. "Yang akan memutuskan adalah sidang kabinet, karena nanti dibicarakan di sana," tutur Evita, Kamis (31/3). Sumber gas yang akan diekspor itu, papar Evita, ada tiga yaitu gas dari kilang Tangguh di Papua Barat, dari kilang Bontang di Kalimantan dan gas dari kilang Arun di Naggroe Aceh Darussalam (NAD). Namun, khusus kilang Arun kemungkinan produksi LNG-nya akan dialokasikan untuk PT Pupuk Iskandar Muda. Meski begitu, menurut Evita, semua yang terkait dengan tambahan ekspor LNG ke Jepang harus mendapat persetujuan dari Menteri Perekonomian.