Tambahan frekuensi jadi modal Telkomsel untuk kembangkan ekosistem digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Telkomsel resmi ditunjuk sebagai salah satu pemenang seleksi pengguna pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk keperluan penyelenggaraan jaringan bergerak seluler tahun 2021 yang digelar oleh Kemkominfo. Telkomsel mendapatkan alokasi Blok A dan Blok C.

Kartika Sutandi, Co Founder Jarvis Aset Management menilai, tambahan frekuensi 20 MHz di 2.300 MHz yang didapatkan Telkomsel akan semakin membuat anak usaha PT Telkom Tbk (TLKM) ini semakin dekat untuk dapat menyediakan layanan 5G di Indonesia. Tambahan frekuensi tersebut dinilai Kartika akan sangat berarti bagi bisnis mereka ke depan.

"Sangat bagus Telkomsel mendapat tambahan frekuensi 20 MHz di 2.300 MHz. Untuk dapat menghadirkan layanan 5G tidak bisa dengan frekuensi yang kecil dan terpisah-pisah. Tambahan frekuensi itu modal utama operator telekomunikasi. Jadi tambahan ini diharapkan menjadikan Telkomsel operator pertama yang dapat menyediakan layanan 5G di Indonesia," kata Kartika dalam press rilis, Kamis (20/5).


Jika Telkomsel dapat segera menggelar dan menyediakan layanan 5G di Indonesia, kata Kartika, akan memberikan sentimen positif terhadap saham Telkom. Telkomsel menjadi first mover dan inovator dalam mengembangkan teknologi telekomunikasi terbaru di Indonesia.

Baca Juga: Keamanan data pribadi dinilai menjadi tugas semua pihak

Dengan adanya layanan 5G, Kartika memperkirakan, akan mampu meningkatkan pertumbuhan layanan data Telkomsel. Dengan meningkatnya layanan data Telkomsel, maka akan menambah jumlah pendapatan data mereka.

Dia menambahkan, ketika pendapatan Telkomsel naik, maka akan berdampak terhadap pendapatan Telkom. Kenaikan ini akan meningkatkan sentimen positif terhadap kinerja keuangan dan saham Telkom di kemudian hari. Terlebih lagi Telkomsel tengah getol investasi di perusahaan digital dan mengembangkan ekosistem digital. Ini akan menjadikan potensi pendapatan dari Telkom dan Telkomsel.

Kartika mengatakui, saat ini jumlah handset 5G masih terbatas dan harganya premium. Dengan Telkomsel sebagai market leader telekomunikasi di Indonesia, akan menjadi penggerak vendor handset untuk memproduksi secara masal handset 5G. Dengan semakin masalnya handset 5G akan membuat harganya semakin terjangkau.

"Ini sama seperti handset 2.300 MHz dahulu. Ketika Telkomsel belum memiliki frekuensi tersebut, produsen HP 4G di band tersebut masih minim. Namun ketika Telkomsel mendapatkan frekuensi 2.300 MHz, vendor handset berlomba-lomba memproduksi handset 4G di 2.300 MHz. Sehingga bisa dikatakan Telkomsel pendorong ekosistem digital di Indonesia," ungkap Kartika.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, tambahan spektrum tersebut akan dimanfaatkan untuk memperkuat pengembangan layanan broadband terkini 4G LTE. Termasuk memaksimalkan kapasitas dan kualitas jaringan broadband untuk layanan internet 5G.

"Langkah korporasi melalui investasi pita frekuensi ini dilakukan dengan telah mempertimbangan berbagai aspek, seperti strategi pengembangan investasi dan bisnis yang matang, dengan dukungan finansial yang kuat, seiring dengan roadmap transformasi Telkomsel," katanya.

Telkomsel berharap pencapaian ini juga akan mendukung penguatan ekosistem digital di Indonesia, termasuk industri kreatif digital, e-commerce, dan mendorong transformasi digital segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).  Untuk tahap selanjutnya Telkomsel akan kembali membangun menara BTS 4G/LTE pada rentang frekuensi 2,3 GHz.

Tambahan spektrum frekuensi 2,3 GHz dengan total sebesar 20 MHz akan segera digunakan setelah dilakukan proses penataan ulang (refarming) dan keluarnya Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) dari Kemkominfo dalam waktu dekat. Agar alokasi pita yang dimiliki menjadi saling berdampingan (contiguous) sehingga lebih efisien dan optimal dalam rangka mendukung penyelenggaraan jaringan konektivitas broadband.

Selanjutnya: Kabar baik! 6 Lokasi ini bakal jadi yang pertama mendapat jaringan 5G Telkomsel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat