KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus baru warga terinfeksi virus SARS-CoV-2 masih terjadi hingga Senin (13/7). Ini menunjukkan adanya penularan yang terjadi di tengah masyarakat. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, kasus positif yang teridentifikasi dalam beberapa minggu terakhir adalah hasil pelacakan atau tracing, yang dilakukan secara masif. Selain tracing, pihaknya juga melakukan upaya pemeriksaan laboratorium secara masif. "Sebagian besar kasus yang kita dapatkan adalah kasus-kasus yang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit," ujar Yurianto saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta (13/7). Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Senin (13/7): 76.981 kasus, 36.689 sembuh, 3.656 meninggal
Melihat kondisi ini, ia berpesan kepada mereka yang terpapar virus untuk melaksanakan kegiatan isolasi secara mandiri di rumah. "Ini yang harus kita awasi agar, mereka bisa menjalankan dengan baik, bisa menjalankan secara lebih ketat, dan disiplin agar dalam 14 hari melakukan isolasi mandiri bisa didapatkan hasil yang baik dan nanti menjadi negatif," ujarnya. Baca Juga: Tahun ajaran baru, 400.000 lebih murid SMA dan SMK di Jatim ikuti MPLS daring Lebih lanjut, Yurianto menyampaikan, masih banyak masyarakat di sekitar yang belum menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Ia memperhatikan banyak sekali yang belum secara disiplin dan konsisten untuk menggunakan masker. Ini yang menjadi salah satu penyebab penambahan kasus akan terus-menerus terjadi. Kunci pencegahan ada pada kesungguhan dalam mematuhi protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak setidak-tidaknya satu sampai dua meter dengan orang lain. Kemudian, penggunaan masker secara benar. Baca Juga: Penambahan Covid-19 di DKI Jakarta melonjak, ini instruksi Jokowi Yurianto menggarisbawahi bahwa kita tidak tahu siapa yang terkena dan kemudian, membawa virus ini yang berada di sekitar kita. Oleh karena itu, ia menyampaikan kepada masyarakat untuk menggunakan masker, mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir sesering mungkin. Setiap individu diminta proaktif untuk mematuhi etika berada di ruang publik, seperti kendaraan umum, tempat kerja, pasar.