Tambahan kuota impor daging dikhawatirkan tekan harga di tingkat peternak



JAKARTA. Rencana pemerintah menambah kuota impor daging sapi membuat pengusaha peternakan sapi sedikit ketar-ketir. Pasalnya, jika pasokandaging sapi berlebih karena kuota impor 72.000 ton daging sapi dilonggarkan lagi, harga akan tertekan.Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Daging dan Feedlot Indonesia Johny Liano mengatakan, saat ini peternak sedang menikmati tingkat harga yang cukup baik. Sapi hidup sekarang dihargai Rp 20.000 per kg hingga Rp 22.000 per kg, sementara daging sapi berada di kisaran Rp 60.000 per kg sampaiRp 70.000 per kg.Johny mengingatkan, penambahan kuota impor ini harus didasari oleh perhitungan yang cermat atas ketersediaan daging dan kebutuhan konsumsi daging sapi nasional. Soalnya, selama ini menurutnya, perhitungan tidak dilakukan secara cermat dan komitmen pemerintah untuk bertindak sesuai hasil perhitungan masih lemah."Perhitungan impor masih kurang cermat karena data acuannya saja belum sinkron. Data Kementan menunjukkan konsumsi daging per kapita per tahun 1,7 kg. Sementara, data asosiasi 2,02 kg per tahun, dan data Bappenas sekitar 2,2 kg per tahun," kata Johny ketika dihubungi Selasa(12/7).Dia mengakui, pada bulan puasa dan hari raya Idul Fitri permintaan daging sapi akan melonjak tinggi. Menurut Johny, permintaan sapi bakalan yang rata-rata setiap bulan 50.000 ekor, biasanya bisa melonjak menjadi 150.000 ekor. Namun Johny menilai pernyataan menteri pertanian soal penambahan kuota lebih bersifat pernyataan politis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini