Tambah Jaringan Rumah Sakit, Cek Rekomendasi Saham Mitra Keluarga (MIKA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten rumah sakit dinilai masih akan tumbuh meski kasus Covid-19 saat ini telah melandai. Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, turun jumlah pasien pasca pandemi terutama yang perlu menjalani rawat inap tentu berpotensi menekan pendapatan emiten rumah sakit.

Termasuk yang terjadi pada PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Sebab, kontribusi pendapatan dari rawat inap mencapai dua pertiga dari total pendapatan MIKA. Turunnya jumlah pasien rawat inap ini akan menekan pendapatan MIKA di tahun ini.

"Meski begitu jika dilihat dari rata-rata pertumbuhan pendapatan MIKA dalam 5 tahun terakhir mencapai sekitar 14,9%," ujar Pandhu kepada Kontan.co.id, Kamis (27/10).


Merujuk kinerja semester pertama 2022 lalu, pendapatan MIKA turun sekitar 13% dan laba turun sekitar 14% dibanding periode sama tahun lalu. Tentu akan berat bagi MIKA untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan kinerja seperti tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: MIKA Targetkan Dua Rumah Sakit Baru Beroperasi pada Desember 2022 dan Januari 2023

Pandhu mengatakan, MIKA sudah memberikan guidance pertumbuhan pendapatan akan mencapai 5% pada akhir 2022. Ini seiring mulai beroperasinya rumah sakit baru MIKA di Deltamas dengan kapasitas 200 bed.

Tahun depan akan ada dua rumah sakit tambahan MIKA yang dapat mulai beroperasi yaitu di Pamulang dan Slawi masing-masing berkapasitas 200 bed juga.

Dus, Pandhu memperkirakan, tahun depan MIKA dapat kembali membukukan pertumbuhan positif. Tambahan 400 bed ini diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan dan laba sekitar 10%-15%.

Ia memperkirakan, pendapatan MIKA tahun ini akan mencapai Rp 4,5 triliun, dengan laba sekitar Rp 1 triliun. Sedangkan tahun depan diperkirakan pendapatan MIKA mencapai Rp 5 triliun dan laba Rp 1,1 triliun.

Pandhu mengatakan beberapa faktor yang dapat mendukung kinerja MIKA terutama adalah pertumbuhan jaringan rumah sakit, baik secara organik maupun akuisisi rumah sakit lain.

MIKA juga berfokus mengembangkan jaringan pada lokasi yang padat penduduk sehingga diharapkan dapat menjangkau konsumen secara lebih efektif.

Pandhu merekomendasikan hold saham MIKA dengan target harga Rp 3.000 per saham.

Baca Juga: Masih Prospektif Pasca Pandemi, Saham Emiten Kesehatan Berikut ini Menarik Dilirik

 
MIKA Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat