JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pemerintah masih perlu berupaya keras lagi untuk meningkatkan penerimaan pajak sesuai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 yang dipatok sebesar Rp 1.472,7 triliun. Sebab, realisasi penerimaan pajak hingga akhir Juli 2017 belum juga mencapai separuh target. Data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak menunjukkan, realisasinya hingga akhir bulan lalu hanya sebesar Rp 601,1 triliun atau 46,8% dari target dalam APBN-P 2017. Meski realisasi itu tumbuh 12,4% year on year (YoY), realisasi penerimaan pajak belum mencapai separuhnya tersebut dikhawatirkan tak mencapai target dalam APBN-P 2017 atawa shortfall. Jika demikian, pilihannya hanya dua, yaitu memangkas kembali anggaran belanja atau menambah utang.
Tambahan utang bukan solusi menambal penerimaan
JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pemerintah masih perlu berupaya keras lagi untuk meningkatkan penerimaan pajak sesuai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 yang dipatok sebesar Rp 1.472,7 triliun. Sebab, realisasi penerimaan pajak hingga akhir Juli 2017 belum juga mencapai separuh target. Data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak menunjukkan, realisasinya hingga akhir bulan lalu hanya sebesar Rp 601,1 triliun atau 46,8% dari target dalam APBN-P 2017. Meski realisasi itu tumbuh 12,4% year on year (YoY), realisasi penerimaan pajak belum mencapai separuhnya tersebut dikhawatirkan tak mencapai target dalam APBN-P 2017 atawa shortfall. Jika demikian, pilihannya hanya dua, yaitu memangkas kembali anggaran belanja atau menambah utang.