JAKARTA. Musim kemarau panjang dan kekeringan di sejumlah wilayah Pulau Jawa menyebabkan sebagian tambak menderita kekeringan. Alhasil, banyak petambak merugi karena tidak bisa berproduksi. Kegelisahan masalah kekeringan ini disampaikan oleh Winarno Tohir, selaku ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA). Winarno mengatakan, petambak sangat tergantung pada air tawar, terutama untuk budidaya Bandeng dan udang yang banyak dilakukan di Pantai Utara Pulau Jawa, tetapi pasokan air tawar menurun drastis pada musim kemarau tahun ini. "Untuk tambak air payau juga dibutuhkan air tawar agar tidak terlalu asin, dan sekarang kondisinya tidak ada pasokan air tawar, padahal tidak semua ikan tahan terhadap air asin, jadi banyak tambak yang akhirnya didiamkan begitu saja," jelas Winarno.
Tambak di Pantura mulai mengering
JAKARTA. Musim kemarau panjang dan kekeringan di sejumlah wilayah Pulau Jawa menyebabkan sebagian tambak menderita kekeringan. Alhasil, banyak petambak merugi karena tidak bisa berproduksi. Kegelisahan masalah kekeringan ini disampaikan oleh Winarno Tohir, selaku ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA). Winarno mengatakan, petambak sangat tergantung pada air tawar, terutama untuk budidaya Bandeng dan udang yang banyak dilakukan di Pantai Utara Pulau Jawa, tetapi pasokan air tawar menurun drastis pada musim kemarau tahun ini. "Untuk tambak air payau juga dibutuhkan air tawar agar tidak terlalu asin, dan sekarang kondisinya tidak ada pasokan air tawar, padahal tidak semua ikan tahan terhadap air asin, jadi banyak tambak yang akhirnya didiamkan begitu saja," jelas Winarno.