KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) masih jadi persoalan krusial. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan memaksimalkan dana bagi hasil dari cukai tembakau untuk mengatasi masalah tersebut. Pemerintah juga akan menggunakan dana cadangan dari APBN 2018 untuk menutup defisit BPJS Kesehatan. Nilainya sebesar Rp 4,9 triliun yang sudah diatur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK), termasuk cara pencairannya dan akuntabilitasnya. Ia menambahkan, dana bagi hasil dari cukai rokok akan lebih diarahkan untuk peningkatan layanan kesehatan. “Dana bagi hasil cukai dan pajak rokok peruntukannya seimbang dan lebih banyak untuk supply side,” kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala Kementrian Keuangan Jakarta Pusat, Kamis (20/9).
Tambal defisit BPJS, pemerintah maksimalkan dana bagi hasil dan cukai rokok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) masih jadi persoalan krusial. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan memaksimalkan dana bagi hasil dari cukai tembakau untuk mengatasi masalah tersebut. Pemerintah juga akan menggunakan dana cadangan dari APBN 2018 untuk menutup defisit BPJS Kesehatan. Nilainya sebesar Rp 4,9 triliun yang sudah diatur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK), termasuk cara pencairannya dan akuntabilitasnya. Ia menambahkan, dana bagi hasil dari cukai rokok akan lebih diarahkan untuk peningkatan layanan kesehatan. “Dana bagi hasil cukai dan pajak rokok peruntukannya seimbang dan lebih banyak untuk supply side,” kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala Kementrian Keuangan Jakarta Pusat, Kamis (20/9).